"Kalau elu beranggapan diri elu kecil dan gak berguna, lu harus banget nonton film ini supaya lu percaya sama mimpi dan passion lu" begitulah kata temen gue ketika kami melepas penat akan aktivitas  dan ingin merencanakan menonton  film yang sedang tayang minggu ini. Gue memang suka dengan film drama musikalisasi dimana film yang tidak hanya bercerita tentang drama-drama kehidupan sehari-hari, dunia khayal yang mustahil terjadi tetapi juga ada hiburan musik, menari, senyum, dan tawa dari setiap pemainnya.
"Tapi ini film beda, lu harus nonton pokoknya. Gue jamin setelah nonton film ini lu bakalan suka dan gak asing lagi deh sama lagu-lagunya. Di film ini tuh lu kayak bakalan nonton dia nyanyi secara live trus juga ada nari-narinya juga kok soalnya vokalisnya lincah banget walaupun narinya gak kayak drama musikal yang lu suka tapi gak Cuma itu doang, lu juga bakalan dibuat nangis sama kisah kehidupan dan percintaan dia.Â
Lu tuh bakalan tau sisi lain dari seorang pria yang kelihatannya ambisius, perfectionist, humoris, ceria, penuh hingar bingar, cuek, masa bodo tapi sebenernya dia rapuh dan kesepian banget" ternyata dia masih mencoba meyakinkan gue walaupun gue tidak begitu mengerti dengan film tersebut dan mencoba mengalihkan untuk menonton film lain tapi ketika dia melihat saya tidak ada semangat dan keinginan untuk menonton film tersebut akhirnya dia mencoba mengalah dan berkata "yaudah deh sekarang terserah lu aja mau nonton apa gue bebas aja kok mau nonton apa" katanya mencoba mengalah.
"YES, AKHIRNYA! Kata-kata yang gue tunggu keluar juga dari mulutnya" gumamku dalam hati. Sambil menunjuk film yang gue pengen dengan penuh excited tapi pas gue lihat sorotan matanya engga bisa dibohongi kalau dia berbohong karena sebenarnya mau nonton film tersebut. "Kita nonton film yang lu bilang aja yaa" kataku. "Haaa ? Beneran? Kok berubah pikiran, kenapa? Kalau lu mau nonton film itu juga gak apa-apa" katanya. "emangnya lu mau nonton film apa sih?"tanyaku. "Bohemian Rhapsody, gimana lu mau gak ? filmnya bagus kok" katanya mencoba meyakinkan. "Bolehlah gak ada salahnya juga nonton film Bohemian Rhapsody, filmnya juga bagus kan" Walaupun sebenernya gue engga begitu mengerti tentang film Bohemian Rhapsody gue mencoba inisiati mencari tahu tentang film yang dia ingin. Diam-diam saat dia beli tiket gue mencoba baca tentang film Bohemian Rhapsody.
"Bohemian Rhapsody merupakan salah satu mahakarya lagu dari Band Queen yang menjadi lagu popular dan nomor satu secara Internasioal dan membuat nama Queen menjadi semakin dikenal oleh masyarakat. Lirik yang nyeleneh, penuh misteri, nada-nada dan lirik yang rumit dan tanda tanya yang membuat penikmat lagu queen bertanya-tanya maksud dari lagu ini namun secara garis besar sang pentolan Freddy Mercury pun membiarkan para fansnya untuk menerka-nerka sesuai dengan asumsi mereka masing-masing". Bacaku dalam hati.
"Ehh ayo masuk, lu gak denger studio kita udah dibuka. Lagi baca apa sih lu serius banget" suaranya tiba-tiba mengejutkan gue yang lagi asyik baca "eh iya ayo kita masuk nanti ketinggalan lagi filmnya, gue lagi baca chat temen gue katanya dia mau curhat. Udah yuk buruan" gue mencoba mengalihkan pikiran dia. Setelah kurang lebih 2 jam gue ada di dalam bioskop dan temen gue keluar dengan perasaan dan wajah yang seneng banget karena bisa nonton film yang dia suka. "Menurut lu gimana filmnya? Keren kan? Gak salah kan gue ngerekomendasiin lu film Bohemian Rhapsody? Tanyanya seperti wartawan. "Lu nanya apa wawancarain gue? Satu-satu kali. Makan yuk gue laper nanti sekalian kita omongin soal Film Bohemian Rhapsody" pintaku sekalian berjalan ke tempat makan. Setelah dapat tempat duduk dan memesan makanan akhirnya kami pun melanjutkan pembicaraan. "Jadi gimana menurut lu? Keren kan?" Tanyanya supaya gue setuju dengan ucapannya.
Menurut gue sih yaa kalau kita ngomongin tentang Bohemian Rhapsody tidak terlepas dari sosok Freddy Mercury dan Queen, Freddy dan Queen sudah menjadi satu-kesatuan yang engga bisa terpisahkan. Freddy yang menghidupkan Queen dan Queen yang tidak bisa lepas dari intrik panggung yang sudah diciptakan oleh Freddy. Sosok vokalis sekaligus pemain piano yang memiliki karakter karismatik, maskulin, memiliki pemikiran liar, suka dengan kebebasan yang memiliki keresahan terhadap sosok lain dalam dirinya sedangkan Queen, band yang dibangun Freddy bersama ketiga temannya yaitu Brian May, John Deacon, Roger Taylo memiliki mimpi yang sama yaitu tidak hanya ingin menjadi terkenal namun Queen harus menjadi legenda.
Freddy juga sebagai pentolan band queen membiarkan teman-temannya memberikan ide-ide liar, khayalan dan fantasi pada setiap proses penciptaan lagu agar Queen dapat berjalan sesuai dengan keharmonisan yang diinginkan dan tidak menjadi sebuah band yang standar pada umumnya namun band yang memiliki kualitas dan standar yang tinggi.
Jujur aja gue suka banget waktu proses rekaman dan penciptaan lagu yang dikerjain sama mereka, Freddy bisa bekerja secara profesional dan terlihat beda banget gak kayak di atas panggung. Di dalam studio rekaman dia benar-benar terlihat tegas terhadap teman-temannya dan berani bilang gak bagus dan memintanya untuk mengulang rekaman jika memang kualitasnya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan ide-ide serta perubahan yang dilakukan secara spontanitas yang menunjukkan bahwa Freddy memang sosok orang yang kreatif karena bisa mendapatkan hal baru begitu saja. Terbukti pada saat mereka rekaman lagu Bohemian Rhopsady dan meminta teman-temannya untuk menaikkan nada secara berulang kali. Bisa dibayangin dong gimana ribetnya proses rekaman mereka karena di zaman mereka belum secanggih sekarang dan memiliki alat-alat digital yang mendukung proses rekaman dengan cepat dan kalau ada yang salah ya harus diulang lagi sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kerja keras tidak akan menghianati hasil itu lah gambaran yang cocok untuk para pemain film Bohemian Rhapsody. Di film ini berani menampilkan sosok lain dari seorang Freddy Mercury yang sering mengundang kontroversi dan hal sensitif dari kehidupan Freddy. Freddy yang terlihat begitu karismatik dan begitu hidup di atas panggung namun sangat kesepian jika sudah lepas dari gemerlap panggung. Freddy bisa merayakan pesta dan mengundang teman-temannya untuk datang ke rumah namun pada saat pesta telah usai, ia kembali menyendiri di depan piano sambil menyanyikan lagu Love Of My Life dan teringat dengan kekasihnya. Disana nampak jelas raut kesedihan dari seorang Freddy yang menahan kerinduan dan bergulat dengan batinnya untuk menerima kenyataan bahwa ada sisi lain dari diri Freddy yang belum siap untuk dia ungkapkan meskipun orang-orang disekeliling Freddy sudah mengetahui dan siap membantu  dia kapan saja.
Pada saat Queen dan Freddy sudah menaiki tangga popularitas disana godaan mulai menghampiri mereka, sisi egois Freddy yang sudah mulai ditunjukkan dan menganggap bahwa ia bisa bersolo karir dan bisa lebih sukses dibandingkan saat dia di Queen dan pada adegan ini perasaan lu seperti di aduk-aduk terhadap pilihan untuk tetap bertahan dengan band yang sudah lu anggap seperti keluarga atau mengikuti ego untuk kepentingan diri sendiiri.Â