Dosen Pengampu: Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Cahyani Ayu Anggraeni (34202100012)
Oktavia Damayanti (34202100016)
Siti Nurjanah (34202100037)
Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19
Semenjak adanya Pandemi Covid-19 ini, dunia pendidikan semakin menurun drastis dari yang biasanya normal bisa bertatap muka seperti biasanya menjadi pembelajaran jarak jauh (Daring). Walaupun dalam keadaan seperti itu, sebagai seorang guru masih tetap harus  melaksanakan  kewajibannya,  dimana sebagai seorang  guru  harus  memastikan  bahwa siswanya dapat  memperoleh informasi atau ilmu  pengetahuan dengan baik meskipun dengan kondisi yang berbeda. Dengan adanya kebijakan pembelajaran jarak jauh, menyebabkan berubahnya cara belajar siswa dan juga cara mengajar seorang guru.  Sehingga hal itu berimbas pada kebiasaan atau perilaku siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.  Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu metode pembelajaran dimana proses belajarnya terpisah, komunikasi antara guru dan siswa harus difasilitasi media elektronik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Moore (1973) dalam admin Padamu (2015). Â
Pembelajaran jarak jauh ini, dinilai positif karena dapat membantu berlangsungnya pembelajaran selama masa pandemi.  Walaupun akan menjumpai kendala yang banyak seperti masalah teknis, masalah penggunaan aplikasi yang dipakai hingga sampai kepada masalah kuota dan sinyal. Sehingga, untuk mengubah kebiasaan itu sangatlah sulit, terlebih pada kebiasaan belajar mengajar yang sudah berlangsung sekian lamanya namun harus mengalami perubahan secara tiba-tiba yang terasa cepat dan tanpa diduga sebelumnya. Tentu saja menjadi seorang siswa pun mau tak mau harus mampu  mengubah  gaya  belajarnya,  begitu pula dengan seorang guru. Dimana seorang guru diharapkan mampu untuk mengubah strategi dan metode belajar, dan juga mengubah gaya belajar yang selama ini dilakukan.Â
Gaya belajar adalah pendekatan yang digunakan oleh seorang peserta didik dalam belajar atau mempelajari suatu mata pelajaran. Menurut Fleming dan Mills (1992) gaya belajar adalah kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajar dan sebagai bentuk tanggung jawab untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar didalam kelas atau sekolah. Gaya belajar banyak macamnya, namun hanya ada  3  gaya  belajar  siswa yang akan dijelaskan di artikel ini, sebagaimana  yang dijelaskan  oleh  Hamzah  \(2006) dalam  Wassahua,  S  (2016)  yaitu :
Â
1. Visual atau belajar dengan cara melihat. Â
Sebelum adanya Pandemi Covid-19, gaya belajar visual ini sangat berpengaruh, karena siswa lebih senang melihat sesuatu yang sedang dipelajarinya dan mampu dalam mengingat apa yang dilihatnya daripada yang didengar. Walaupun mereka tidak pandai dalam memilih kata- kata dalam berbicara, sulit untuk mengingat instruksi/perintah yang telah disampaikan oleh guru dalam bahasa lisan, dan lebih suka membaca daripada dibacakan orang lain. Setelah adanya Pandemi Covid-19 ini memang tak jauh berbeda dari sebelumnya, namun itu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang pendidik khususnya seorang guru yang memiliki kewajiban untuk mendidik siswanya karena harus memberikan presentase yang lebih baik seperti menggunakan power point, dimana setiap slidenya harus berisi pesan-pesan
pembelajaran yang bersifat humoris, termasuk penggunaan warna sebagai penanda pesan-pesan utama dari penyajian. Sehingga siswa bisa senang dan mampu mengingat dalam belajar jika melalui penglihatannya. Walaupun nantinya akan terkendala dengan masalah sinyal.
Â
2. Auditorial atau belajar dengan cara mendengar. Â
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang lebih mengarah kepada siswa yang suka berbicara kepada diri sendiri, dan mudah terganggu oleh keributan pada waktu belajarnya, mereka juga mempunyai kesulitan dalam menulis banyak, tetapi mereka hebat dalam bercerita. Sebelum adanya Pandemi Covid-19, gaya belajar ini sering diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Misalnya ketika siswa diperintah oleh gurunya untuk membaca materi yang telah diajarkannya atau bercerita tentang apa yang didengarnya selama pembelajaran berlangsung. Tidak hanya itu saja, dalam bekerja kelompok yang mengharuskan siswa untuk berdiskusi, atau berdebat.
Kemudian tidak jarang juga bagi seorang guru yang dalam pembelajarannya memberikan kesempatan siswanya untuk mendengarkan sesuatu melalui kaset atau media lain sehingga membuat siswa tidak bosan. Setelah Pandemi Covid-19, perubahan pasti akan ada dan dialami oleh setiap siswa. Siswa dengan gaya belajar ini, akan sering lupa apa yang telah dijelaskan oleh guru, bahkan juga sering lupa untuk membuat tugas yang telah diberikan oleh guru. Bukan hanya setelah pandemi ini, sebelumnya juga seperti itu hanya saja ada yang berbeda. Misalnya ketika siswa lupa mengerjakan tugas yang diberikan oleh seorang guru. Ketika belum adanya daring atau masih normal, seorang guru pasti akan mengecek tugas siswanya di kelas. Setelah daring diberlakukan, seorang guru tidak bisa mengecek tugas siswanya bahkan juga tidak tahu apakah siswanya itu mengerjakan atau tidak dan yang bisa mengetahui itu adalah orang tuanya. Sehingga sebagai orangtua sangatlah diperlukan perannya ketika berada dirumah.
Â
3. Kinestetik atau belajar dengan cara bergerak dan memegang/praktek. Â