Mohon tunggu...
Oktavia
Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Oktavia Ardita Rizki Amalia

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Sosial pada Pertujukan Wayang: Gathutkaca Wisuda

18 Desember 2023   07:25 Diperbarui: 18 Desember 2023   07:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah seni pertunjukan biasa memiliki unsur-unsur pendukung di dalamnya. Unsur tersebut dibagi menjadi dua, unsur intrinsik dan unsur ekstrinstik. Unsur intrinsik biasanya muncul dari dalam lakon itu sendiri, sedangkan ekstrinstik biasanya berisikan nilai-nilai yang berasal dari luar lakon tersebut. Dalam pertunjukan wayang yang berjudul Gathutkaca Wisuda yang diselenggarakan pada 24 September 2023 di Museum Wayang yang terletak di Jakarta yang dibawakan oleh dalang Ki Kasmin G. Terdapat unsur ekstrinstik yang membangun pada pertunjukan wayang tersebut. Unsur-unsurnya ialah:

Unsur cerita 

Cerita Gathutkaca Wisuda menceritakan tentang perjalanan Gathutkaca untuk mendapatkan gelar Wisudawan dari Resi Bisma. Dalam perjalanannya, Gathutkaca harus melewati berbagai rintangan, baik rintangan fisik maupun rintangan batin. Asal usul Gatot Kaca hingga menjadi raja. Gatot Kaca adalah seorang tokoh pewayangan yang kuat dan berani, merupakan salah satu karakter penting dalam epik Mahabharata, sebuah kisah epik India kuno. Ia adalah sekutu para Pandawa, yang berperang melawan Korawa. Gatot Kaca adalah putra Bima, salah satu tokoh pewayangan terkemuka yang juga dikenal dengan sebutan "Bima Suci." Ia memiliki kekuatan fisik dan ketangguhan dalam pertempuran yang luar biasa, sehingga membuatnya menjadi pahlawan yang dihormati. Cerita wayang kulit Gatot Kaca Wisuda juga mencerminkan ajaran moral, mitos penciptaan, dan cerita epik yang merujuk pada epik Mahabharata.

Nilai sosial yang dapat diambil dari unsur cerita ini adalah pentingnya berjiwa nasionalisme, rela berkorban untuk pentingnya yang lebih besar, jangan terlalu meremehkan orang lain, dan tetap rendah hati.Gathutkaca dapat meraih gelar Wisudawan karena perjuangan dan kerja kerasnya yang tidak kenal lelah. Ia tidak menyerah menghadapi berbagai rintangan yang menghadang.

Unsur karakter

Karakter-karakter yang terdapat dalam pertunjukan Gathutkaca Wisuda juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Gathutkaca sendiri merupakan sosok yang gagah berani, pantang menyerah, dan berjiwa kesatria. Ia juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, terutama terhadap keluarganya.Gatotkaca bermata telengan (membelalak), hidung dempak ,berkumisdan beryanggut.berjamang tiga susun,bersunting waderan,sanggul kadal- menek,bergaruda membelakang,berpraba, berkalung ulur-ulur, bergelang,berpotoh dan berkeroncong,dan berkain kerjaan lengkap. Bentuk wayang: gatotkaca berwanda,guntur,kilat, tatit, tatit sepuh,mega dan mendung.

Karakter-karakter lain yang juga memiliki nilai sosial tinggi antara lain Resi Bisma, yang merupakan sosok guru yang berani berkorban demi kepentingan orang lain dengan prinsip hormat,rukun,keadilan,kebenaran,dan keluhuran budinya. Prinsip rukun dan hormat serta adil,jujur,bijaksana menjadi salah satu kebijaksanaan dan arif.

Unsur dialog

Dialog-dialog yang terdapat dalam pertunjukan Gathutkaca Wisuda juga mengandung nilai sosial yang tinggi. Dialog-dialog tersebut antara lain mengandung pesan-pesan moral, seperti pentingnya pendidikan, pentingnya kerja keras, pentingnya tanggung jawab

  • Pentingnya tanggung jawab
    Gatotkaca sadar betul bahwa saat diminta maju ke medan laga, bahwa itu berarti dia akan sengaja dikorbankan menjadi tumbal bagi pihak Pandawa. Dihari menjelang kematiannya, Gatotkaca menggempur prajurit pihak Kurawa secara luar biasa, Hari itu adalah hari dimana Kurawa kehilangan prajuritnya dalam jumlah yang sangat luar biasa besar dibanding dengan hari-hari lain selama Baratayudha. Hal ini merupakan suatu bentuk tanggung jawab besar meski gatotkaca menyadari kematiannya yang dekat.
  • Pentingnya kerja keras
    Gatotkaca bekerja keras untuk memberikan pengorbanan guna membantu paman yang paling dihormatinya. Gatotkaca menyerang Korawa dengan seluruh pasukannya yang dibawa dari Pringgodani, sebuah daerah di Nusantara. Dia memberi semangat kepada pasukannya, "Kita semua akan mati, dan kini terbuka kesempatan mulia, apabila mati, kita akan dikenang sebagai pahlawan pembela kebenaran yang tak akan dilupakan sampai puluhan abad kemudian". Semakin malam pasukan raksasa Gatotkaca semakin kuat dan semakin tajam penglihatan mereka, sehingga Korawa dibuat kocar-kacir. Ribuan pasukan Korawa dibunuh pasukan Gatotkaca. Gathutkaca dapat meraih gelar Wisudawan karena kerja kerasnya yang tidak kenal lelah. Ia tidak menyerah menghadapi berbagai rintangan yang menghadang. Kerja keras merupakan kunci untuk meraih kesuksesan.

Pertunjukan Wayang Golek "Gatutkacha Wisda" oleh Ki Kasmin di Museum Wayang Jakarta pada 24 September 2023 memberikan nilai-nilai sosial kepada penontonnya, terutama nilai-nilai pendidikan dan moral. Pertunjukan ini menunjukkan pentingnya pendidikan yang bisa membuat seseorang sukses, seperti Gatutkacha yang berhasil menyelesaikan gelar sarjana dengan kegigihannya. Selain itu, pertunjukan ini juga mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian melalui contoh sikap yang ditunjukkan oleh Gatutkacha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun