Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya Mendorong Inovasi Melalui Sosialisasi dan Pelatihan Nugget Jamur Tiram di Desa Cepokolimo, Mojokerto

Sebagai mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang terlibat dalam Program KKN R13 yang dilaksanakan di Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kami Sub Kelompok 3, Rabu (15/01) berbagi ilmu melalui sosialisasi dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dan warga sekitar RT. 04 Dusun Soso tentang pembuatan nugget dari jamur tiram yang tidak terdistribusi sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Program ini bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam menciptakan inovasi dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Dengan keterampilan baru ini, mereka memiliki peluang untuk membuat olahan makanan yang sehat dan lebih terjangkau.

Nugget jamur tiram sebagai salah satu alternatif olahan yang tidak hanya menawarkan cita rasa yang lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi. Dengan mengolah jamur tiram menjadi nugget, kita dapat menciptakan produk yang lebih sehat dibandingkan dengan nugget berbahan dasar daging, yang harganya lebih mahal. Apalagi, anak anak yang biasanya mengkonsumsi nugget berpengawet, kini bisa beralih ke nugget jamur tiram yang sehat tanpa micin dan pengawet rasanya pun tak kalah enak. Selain itu, jamur tiram memiliki kandungan lemak yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging ayam sehingga bisa menjadi alternatif yang cocok bagi vegetarian atau mereka yang memiliki alergi terhadap protein hewani.

Foto Pelatihan Nugget Jamur Tiram Bersama Ibu-Ibu PKK dan Warga RT. 04, Desa Cepokolimo, Mojokerto (Sumber: Dokumentasi Kegiatan, 2025)

Dengan memperkenalkan produk ini kepada masyarakat, kami harap dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pola makan sehat warga Dusun Soso. Program pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan warga dengan keterampilan baru dalam mengolah sisa jamur tiram yang tidak terdistribuskan. Warga diajarkan proses pembuatan nugget yang meliputi pemilihan bahan hingga teknik pengolahan. Pelatihan ini tidak hanya memperkenalkan teknik pengolahan yang efisien, tetapi juga meningkatkan pengetahuan serta ketetampilan tentang olahan yang inovatif.

Dengan meningkatnya keterampilan dan pengetahuan masyarakat, diharapkan dapat memanfaatkan potensi lokal secara optimal, menciptakan produk yang sehat dan bergizi. Inovasi pangan tidak hanya akan membantu masyarakat dalam menciptakan produk yang bernilai jual, tetapi juga akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan keberagaman konsumsi pangan.