Bogor, 23 November 2024 – Mahasiswa IPB University melaksanakan program Anecdotes: Revitalisasi Wisata Sejarah Bukit Galau sebagai prototipe pengembangan masyarakat di Desa Cibadak. Program ini berlangsung selama empat bulan dan melibatkan kolaborasi strategis dengan LMDH Desa Cibadak, Perhutani, serta pengelola wisata sekitar. Melalui program ini, mahasiswa IPB University menciptakan berbagai prototipe untuk memberdayakan masyarakat sekaligus memaksimalkan potensi wisata berbasis sejarah di kawasan Bukit Galau.
Bukit Galau, yang menyimpan banyak nilai sejarah dan keindahan alam, selama ini kurang mendapat perhatian sebagai destinasi wisata. Melalui program Anecdotes, mahasiswa IPB University berupaya mengubahnya menjadi kawasan wisata unggulan yang mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya bagi masyarakat lokal.
Prototipe yang Dikembangkan dalam Program Anecdotes
Pembentukan Komunitas Inti Pengelola Wisata
Salah satu prototipe utama adalah pembentukan komunitas inti pengelola wisata yang melibatkan warga Desa Cibadak. Komunitas ini diberikan pelatihan pengelolaan wisata, strategi pemasaran, hingga konservasi lingkungan agar mampu menjalankan pengelolaan Bukit Galau secara mandiri.
Revitalisasi Wisata Berbasis Sejarah Lokal
Revitalisasi dilakukan dengan menggali kembali narasi sejarah Bukit Galau yang kaya, sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur dasar di kawasan wisata. Mahasiswa IPB University bekerja sama dengan LMDH dan Perhutani untuk memastikan revitalisasi ini dilakukan secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan pelestarian lingkungan.
Rebranding Melalui Platform Digital
Untuk meningkatkan daya tarik Bukit Galau, mahasiswa IPB University memanfaatkan platform digital sebagai sarana promosi. Strategi ini mencakup pembuatan konten kreatif berupa video, narasi sejarah, dan visualisasi menarik yang disebarkan melalui media sosial. Langkah ini bertujuan menjadikan Bukit Galau sebagai ikon wisata sejarah yang relevan bagi generasi muda.
Sinergi untuk Kemajuan Bersama
Program ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga berbagai pihak yang memiliki peran strategis. Perhutani memberikan dukungan dalam pengelolaan kawasan hutan, sementara LMDH Desa Cibadak berperan dalam pemberdayaan masyarakat lokal. Kolaborasi ini menciptakan sinergi yang berdampak positif pada pelaksanaan program Anecdotes.
“Kami berharap prototipe yang kami kembangkan melalui program Anecdotes dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus memanfaatkan potensi lokal. Wisata Bukit Galau memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberdayakan warga,” ujar [Nama Koordinator Mahasiswa], perwakilan mahasiswa IPB University.
Masyarakat Desa Cibadak menyambut baik program ini. “[Nama Warga],” salah satu anggota komunitas inti, menyampaikan: “Kami merasa terbantu dengan adanya bimbingan dari mahasiswa IPB. Kini kami lebih percaya diri untuk mengelola Bukit Galau sebagai sumber penghasilan sekaligus menjaga warisan sejarah.”
Masa Depan Bukit Galau
Dengan keberhasilan prototipe yang dikembangkan dalam program Anecdotes, Bukit Galau kini memiliki harapan baru untuk menjadi destinasi wisata sejarah yang berdaya saing tinggi. Proyek ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan institusi terkait dapat menghasilkan dampak yang signifikan dan berkelanjutan.
Melalui program ini, Desa Cibadak tidak hanya membangun identitas wisata, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dan sosial yang lebih baik bagi warganya. Mahasiswa IPB University berharap prototipe ini dapat menjadi model yang direplikasi di wilayah lain dengan potensi serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H