Pangan menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Namun demikian, masih ada beberapa isu di industri pangan Indonesia yang perlu mendapat perhatian. Distribusi makanan yang tidak merata, harga makanan yang berubah-ubah, dan masalah gizi masyarakat merupakan beberapa masalah yang muncul.
Kondisi Pangan Indonesia
Menurut Indeks Ketahanan Pangan Global (GFSI), indeks ketahanan pangan Indonesia berada di level 60,2 pada tahun 2022. Ahdiat (2022) menjelaskan pada indeks 62,2, ketahanan pangan Indonesia masih lebih rendah dari rata-rata dunia dan kawasan Asia-Pasifik, yakni 63,4. Dengan skor 50,9, ketersediaan pasokan pangan Indonesia dinilai kurang. Skor 56,2 diberikan untuk kualitas gizi, sedangkan 46,3 diberikan untuk keberlanjutan dan kemampuan beradaptasi. Ketahanan Indonesia dinilai lebih rendah dari rata-rata Negara Asia-Pasifik dalam tiga ukuran tersebut.
Pasokan pangan Indonesia masih membutuhkan perhatian serius saat ini. Meskipun merupakan negara agraris dengan sumber daya alam yang melimpah, namun Indonesia memiliki beberapa tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan seluruh warganya. Kesenjangan antara pasokan dan permintaan pangan, yang menyebabkan impor pangan yang signifikan menjadi salah satu tantangan utama. Selain itu, akses makanan sehat masih sulit, terutama di kota-kota yang kurang berkembang dan daerah pedesaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, meningkatkan akses pangan sehat, dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan sehat.
Sorgum: Alternatif Pilihan Pengganti Nasi
Sorgum merupakan variasi biji-bijian yang berasal Afrika dan Asia. Melansir dari sorgum.id, biji sorgum dapat dijadikan alternatif pengganti nasi karena mengandung protein, karbohidrat, serat, dan mineral yang tinggi. Sorgum juga dikenal sebagai sumber pangan yang tahan terhadap kondisi tanah kering dan gersang, serta cocok ditanam di daerah dengan suhu kering seperti Indonesia dan daerah  kurang air seperti  Wonogiri.
Sorgum memiliki beberapa keunggulan dibandingkan beras, salah satunya mengandung serat yang tinggi. Menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan risiko gangguan seperti obesitas dan diabetes menjadi peran penting yang dimiliki serat. Kandungan serat dalam sorgum lebih tinggi daripada nasi. Sorgum sangat baik untuk dimakan vegetarian dan vegan karena memiliki tingkat protein yang tinggi.
Sorgum dapat dijadikan berbagai makanan enak dan bergizi. Biji sorgum dapat dihaluskan menjadi tepung dan digunakan untuk membuat mie, roti, atau kue. Untuk menciptakan tekstur yang lebih gurih dan kenyal, tepung sorgum juga bisa digunakan dengan tepung lainnya, seperti ketan atau tepung beras. Selain itu, sorgum dapat diolah pula menjadi jus sorgum.
Terlepas dari kenyataan bahwa sorgum menawarkan sejumlah keunggulan, banyak orang yang masih asing dengan sorgum. Oleh karena itu, sorgum memerlukan promosi lebih lanjut oleh pemerintah dan pelaku sektor pangan.
Keunggulan Sorgum
Berikut adalah beberapa keunggulan sorgum yang perlu diketahui:
- Sorgum dapat tumbuh di lokasi gersang dan dalam cuaca buruk seperti kekeringan dan banjir.
- Sorgum memiliki nilai gizi yang signifikan, termasuk mineral, serat, dan protein. Sorgum adalah pilihan yang sangat baik untuk dipilih sebagai pengganti beras yang bergizi dan berkualitas tinggi karena kandungan nutrisinya.
- Sorgum dapat dibuat menjadi berbagai makanan enak dan sehat, termasuk roti, mie, kue, dan minuman.
- Sorgum lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis tanaman lainnya karena tumbuh dengan baik tanpa membutuhkan banyak pestisida.
- Sorgum memiliki biaya yang lebih terjangkau daripada sereal lain seperti beras atau gandum
Manfaat Sorgum dalam Dunia Kesehatan
Dilansir dari jagapati.com, sorgum memiliki beberapa manfaat dalam dunia kesehatan antara lain:
- Mengurangi risiko penyakit jantung