MARI KITA AJARKAN TENTANG SEKSUALITAS DAN IDENTITAS GENDER PADA ANAK USIA DINI
Nama : Oktavia Varadina
NIM : 210105110068
Kelas : PIAUD B
Perkembangan Gender
Gender merupakan keadaan sosial dimana manusia dilihat tampak mata bahwa ia laki-laki atau perempuan. Peran dari suatu gender yaitu menetapkan bagaimana laki-laki dan perempuan ketika bertindak, berfikir, dan berparas. Gender dapat juga diartikan sebagai peran agar dapat membedakan mana gender laki-laki dan gender perempuan.
Perkembangan gender pada anak dapat diterapkan oleh orang tua sejak anak tersebut lahir dan di usia golden age nya. Misal ketika anak bermain kita perlu sedikit memberi arahan bahwa laki-laki bermain mobil-mobilan dan sejenisnya, sedangkan perempuan bermain boneka dan sejenisnya. Meskipun alat permainan tidak terlalu penting untuk dibeda-beda kan tetapi perlu juga sedikit pembatasan agar anak mengetahui gender nya.
Laki-laki dan maskulin merupakan dua hal yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda. Laki-laki sebutan untuk jenis kelamin sedangkan maskulin yaitu karakteristik gender yang dimiliki sebagian besar anak laki-laki. Jenis kelamin merujuk pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, sedangkan gender menurut (Kodariyati & Astuti, 2018) yaitu aspek psikososial antara laki-laki dan perempuan atau yang biasa disebut gender identity.Â
Cara untuk mengetahui perkembangan gender pada anak bisa dilihat berdasarkan teori skema gender yang berarti sebuah pengolahan informasi yang menjelaskan bagaimana tekanan lingkungan dan kerja kognisi anak untuk bisa membentuk gender typing. Manfaat kita sebagai orang tua memahami teori skema gender ini adalah agar kita bisa mengetahui anak tersebut cenderung maskulin atau feminim. Dari sinilah persepsi dan ekspetasi anak tentang karakteristik gender nya terbentuk. Menurut (Pujiastuti, 2014) gender sangat berbeda dengan jenis kelamin. Gender berarti perbedaan fungsi dan peran sosial antara laki-laki dan perempuan.
Identitas Gender, Orientasi Seksual, dan Kepribadian
Identitas Gender