Mohon tunggu...
Okta Putri Rahayu
Okta Putri Rahayu Mohon Tunggu... artikel

Mahasiswa Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Minangkabau-Mengenal Susunan Tari Piring

1 Juni 2021   15:15 Diperbarui: 1 Juni 2021   15:24 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Okta Putri Rahayu

Universitas Andalas

Sebagai salah satu etnis yang terkenal, etnis minangkabau memiliki beragam atraksi dan kesenian, seperti upacara adat, tari-tarian pengiring pesta dalam perkawinan dan sebagainya. Tari Piring adalah tarian khas dari Sumatera Barat. Hampir dalam setiap acara tari piring selalu ditampilkan pada acara pernikahan, penyambutan tamu agung, pergelaran seni dan upacara-upacara adat lainnya. Tari piring ini juga sering dijadikan sebagai ajang promosi dan pariwisata kebudayaan di Indonesia.

Urutan atau susunan tari piring

  • Persiapan awal. Sebelum memulai tarian atau menampilkan tarian, diperlukan persiaan awal seperti memeriksa properti, menggantikan piring yang pecah atau retak agar tidak membahayakan si penari.
  • Mengawali tarian. Tari piring ini di awali dengan alat musik raban dan gong yang dimainkan oleh para pemusik. 
  • Saat menari. Jumlah penari piring ini biasanya berjumlah ganjil yaitu tiga hingga tujuh orang. Penari memakai pakaian berwarna cerah yaitu merah dan kuning keemasan serta menggunakan penutup kepala. Pada saat menari, penari meletakkan piring di atas kedua telapak tangan mereka. Penari mengayunkan piring dalam gerakan cepat diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawa. Gerakan-gerakan tari piring di antaranya gerak pasambahan, singanjuo lalai, mencangkul, mengiang, membuang sampah, memagar, menyemai, gerak mencabut benih, gerak bertanam, gerak melepas lelah, gerak mengantar juadah, gerak mengambil padi, menggampo padi, menganginkan padi, mengikir padi, membawa padi, menumbuk padi, gotong royong, menampih padi dan menginjak pecahan kaca.
  • Mengakhiri tarian. Di akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawa oleh para penari akan dilemparkan ke lantai. Mereka pun menari di atas pecahan piring. Adegan tersebut menandakan bahwa tarian piring akan berakhir.


  •  
  • Referensi
  • Detik
  • Kompas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun