Tangan yang Memberi
Di sudut Kota Bengkulu, terdapat sebuah toko kecil milik seorang mahasiswa bernama Rian. Toko ini tidak seperti toko pada umumnya, karena Rian menjual berbagai macam kebutuhan pokok dengan harga yang sangat murah, bahkan terkadang dia memberikannya secara gratis kepada orang-orang yang membutuhkan.
Suatu hari, datanglah seorang ibu tua renta ke toko Rian. Ibu itu tampak lusuh dan lemas, dengan pakaian yang sudah usang dan wajah yang penuh keriput. Dia berkata kepada Rian bahwa dia sudah seharian belum makan dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan.
Rian tanpa ragu langsung memberikan kepada ibu itu beberapa bungkus beras, telur, dan lauk pauk. Ibu itu sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Rian dengan berlinang air mata.
Keesokan harinya, datanglah seorang anak kecil yang kelaparan ke toko Rian. Anak itu berkata bahwa dia sudah ditinggal oleh orang tuanya dan tidak memiliki tempat tinggal. Rian pun merasa kasihan kepada anak itu dan mengajaknya untuk tinggal di rumahnya.
Rian merawat anak itu dengan penuh kasih sayang dan memberikannya pendidikan yang layak. Seiring waktu, anak itu tumbuh menjadi orang yang sukses dan selalu membantu orang lain yang membutuhkan.
Kisah Rian dan toko kecilnya ini menjadi inspirasi bagi banyak orang di Bengkulu. Mereka mulai tergerak untuk melakukan sedekah dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Rian dan toko kecilnya telah membuktikan bahwa tangan yang memberi jauh lebih mulia daripada tangan yang menerima. Sedekah tidak hanya bermanfaat bagi orang yang menerimanya, tetapi juga bagi orang yang memberikannya. Sedekah dapat mendatangkan kebahagiaan, kesuksesan, dan keberkahan bagi yang melakukannya.
Pesan moral:
 * Sedekah adalah perbuatan yang mulia dan memiliki banyak manfaat.
 * Memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan adalah cara untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan kepedulian.
 * Sedekah tidak selalu harus dengan uang, tetapi bisa juga dengan tenaga, waktu, atau barang-barang lainnya.
 * Sedekah dapat mendatangkan kebahagiaan, kesuksesan, dan keberkahan bagi yang melakukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H