bijak sangat penting untuk mencapai kestabilan finansial. Salah satu langkah yang sering ditempuh adalah investasi. Namun, sebelum memulai investasi, pastikan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan sudah terpenuhi dengan baik. Memaksakan diri untuk berinvestasi tanpa memenuhi kebutuhan pokok bisa berdampak buruk, terutama jika dilakukan karena terpengaruh trend Fear of Missing Out (FOMO).Â
Mengelola keuangan pribadi denganFOMO seringkali membuat seseorang merasa terdesak untuk ikut berinvestasi karena melihat orang lain mendapatkan keuntungan besar. Padahal, berinvestasi tanpa perencanaan yang matang dapat berisiko, terutama jika kebutuhan dasar terabaikan. Misalnya, mengorbankan anggaran makanan atau kesehatan demi mengikuti trend investasi yang sedang naik daun bisa berujung pada masalah kesehatan. Ketika kesehatan menurun, produktivitas pun terganggu, yang pada akhirnya bisa berdampak lebih buruk pada kondisi finansial.
Selain itu, ekonomi tidak selalu berjalan sesuai harapan. Hasil investasi yang tak bisa diprediksi sering kali berlawanan dengan ekspektasi, terutama bagi mereka yang tergesa-gesa masuk ke investasi akibat FOMO. Jika investasi gagal dan kesehatan terganggu akibat pola hidup yang tidak terjaga, situasi bisa menjadi sangat sulit untuk diperbaiki.
Memahami risiko FOMO dalam investasi sangat penting agar tidak mengambil keputusan yang hanya didasarkan pada rasa takut tertinggal trend. Sebaiknya, pastikan untuk berinvestasi sesuai kemampuan finansial dan pertimbangan yang matang. Jangan sampai rasa khawatir ketinggalan trend mengorbankan kesejahteraan jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H