Semua orang pasti akan merasakan senang jika mendapatkan beasiswa. Tak jauh beda dengan yang saya rasakan ketika mendengar kabar dari teman yang memberikan informasi kalau saya lulus dalam seleksi Beasiswa Bank Indonesia (BI) antara senang dan sedih saya mendengarnya pasalnya dibilang sedih serta haru karena pada tahun lalu saya mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan tidak lolos dalam seleksi Beasiswa BI (hehe) dan pada tahun ini Allah mengabulkan  doa saya diterima sebagai salah satu penerima beasiswa BI. Dibilang senang serta bahagia dengan adanya beasiswa ini karena berpikir dengan adanya ini bisa untuk meringankan beban orang tua untuk keperluan biaya kuliah.
                                                                ***
Dari awal kuliah saya selalu mencari informasi seputar beasiswa karena saya sadar  berasal keluarga yang sederhana dan perjuangan orang tua yang bersusah payah untuk membiyai kuliah  dan juga dua orang adek saya. Mereka juga butuh biaya untuk keperluan nya sehari -- hari. Awal mulanya saya mendapatkan informasi beasiswa ini ketika sedang buka Siakad IAIN Bengkulu dan disana ada pengumuman untuk penerimaan beasiswa Bank Indonesia. Pada hari itu juga saya mulai membaca semua persyaratan agar bisa untuk dipersiapkan. Â
                                                                 ***
Keesokan harinya saya mulai mempersiapkan berkas yang diperlukan seperti surat  berkelakuan baik yang harus dimulai dari prodi terlebih dahulu setelah itu ke Fakultas untuk minta paraf nya, surat sedang tidak menerima beasiswa lain, surat berperan aktif di Genbi, Motivation Letter, Sertifikat/SK pengalaman organisasi, membuat artikel ilmiah, surat belum pernah menikah, surat rekomendasi dari Fakultas dan terakhir ini tes yang membedakan kampus saya dengan yang lain yaitu tes kemampuan Baca Al quran.
                                                                 ***
Beasiswa ini dibuka hanya selama 4 hari maka saya pun harus cepat menyelesaikan kalau tidak kesempatan untuk mengikuti beasiswa hilang begitu saja, mengerjakan dan melengkapi semua persyaratan harus selesai. Tahapan demi tahapan pun mulai saya lewati tetapi itu semua tidak terlepas dari dukungan dan doa orang tua yang selalu mereka lakukan setiap selesai shalat mungkin inilah salah satu faktor keberhasilan yang membuat saya lolos dalam seleksi ini.
                                                                 ***
Dengan adanya beasiswa Bank Indonesia saya mengucapkan terima kasih banyak walupun saya baru pertama kali mendapatkan nya tetapi peran dan manfaat nya sudah bisa saya rasakan. Saya selalu teringat pesan dari Ibuk Martina yang selalu bimbing bahkan beri nasehat kepada saya bahwasanya beasiswa itu bukan untuk memenuhi makanan setiap hari tetapi gunakanlah untuk meningkatkan skill atau pengembangan diri. Kalau mau makan cari peluang yang lain seperti kerja atau ngajar les.Â
Oleh karena itu, setelah saya mendapatkan beasiswa ini saya langsung memanfaatkan uang beasiswa untuk meningkatkan skill di bidang bahasa inggris. Sebelum mendapatkan beasiswa bahkan sampai sekarang saya memiliki impian untuk bisa kuliah ke Luar Negeri. karena itu merupakan HARGA MATI !!!! yang harus saya wujudkan.Â
Untuk mendapatkannya  perlu persiapan seperti tes Ielts, Toefl dan lain lain dari semua tes tersebut membutuhkan uang karena untuk tes nya harus persiapan yang matang kalau tidak uang akan hangus begitu saja. Tetapi berkat beasiswa ini satu persatu keinginan ku mulai tercapai seperti bisa mengikuti les IELTS guna meningkatkan skill dan wawasan saya.
