Mohon tunggu...
Friska Surya Oktabima
Friska Surya Oktabima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Seksual pada Anak Usia Remaja

15 November 2024   10:58 Diperbarui: 15 November 2024   11:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan seksual pada anak usia remaja adalah aspek penting dalam perkembangan mereka, yang seringkali dianggap tabu atau diabaikan. Namun, memberikan pendidikan seksual yang tepat pada masa remaja sangat krusial untuk membantu mereka memahami tubuh mereka, hubungan interpersonal, dan dampak dari keputusan yang mereka buat mengenai seksualitas. Pada usia remaja, anak mulai mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan, dan tanpa pengetahuan yang benar, mereka bisa terjebak dalam kebingungan atau bahkan melakukan kesalahan yang dapat berdampak jangka panjang.

Salah satu alasan utama mengapa pendidikan seksual pada remaja sangat penting adalah untuk mengurangi risiko kesehatan, seperti penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan pemahaman yang benar mengenai anatomi tubuh, kontrasepsi, serta cara melindungi diri dari infeksi, remaja dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan bertanggung jawab terkait aktivitas seksual. Selain itu, pendidikan seksual juga berfungsi untuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang consent (persetujuan) dan batasan pribadi, yang sangat penting untuk mencegah kekerasan seksual dan pelecehan.

Selain aspek fisik dan medis, pendidikan seksual juga berfokus pada pembentukan nilai-nilai moral dan sosial terkait seksualitas. Remaja perlu diajarkan untuk menghargai tubuh mereka sendiri dan tubuh orang lain, serta memahami pentingnya komunikasi yang terbuka dalam hubungan. Pendidikan yang mengajarkan rasa hormat, kesetaraan, dan empati dalam hubungan seksual akan membantu remaja membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai di masa depan. Di sisi lain, pendidikan seksual juga harus melibatkan diskusi tentang identitas gender dan orientasi seksual, untuk membantu remaja memahami dan menerima berbagai keberagaman yang ada dalam masyarakat.

Pendidikan seksual pada usia remaja juga memainkan peran penting dalam mengurangi stigma dan kesalahan informasi yang sering kali beredar di kalangan mereka. Tanpa pendidikan yang tepat, remaja sering kali terjebak dalam mitos atau pandangan yang keliru tentang seksualitas, yang bisa mempengaruhi cara mereka melihat diri sendiri atau orang lain. Dengan memberikan informasi yang akurat dan berbasis bukti, remaja dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu seksual, dan ini dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia sekitarnya.

Namun, pendidikan seksual pada remaja tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua dan masyarakat. Orang tua yang terbuka dan mendukung untuk berdiskusi tentang topik ini dengan anak-anak mereka dapat memberikan pengaruh yang sangat positif dalam membantu mereka memahami lebih jauh tentang seksualitas dan hubungan. Di sisi lain, penting bagi sekolah untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi siswa untuk belajar tanpa rasa malu atau takut dihakimi. Oleh karena itu, kerjasama antara orang tua, sekolah, dan komunitas sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan seksual yang efektif dan menyeluruh.

Secara keseluruhan, pendidikan seksual pada remaja adalah langkah penting dalam mempersiapkan mereka untuk menjalani kehidupan yang sehat dan bertanggung jawab. Dengan memberikan pengetahuan yang tepat, berbasis nilai, dan mendukung perkembangan emosional serta sosial mereka, remaja dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai seksualitas, yang akan berdampak positif pada kehidupan mereka di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun