Malam itu, aku baru memilah-milah baju dan menurunkan koper dari atas lemari. Besoknya, dini hari, aku sudah harus ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk terbang ke Yogyakarta bersama Danone. Lelah sekali hari itu, sampai packing pun baru sempat malam hari. Tengah malam, aku segera meninggalkan rumah menuju coffee shop 24 jam untuk menunggu keberangkatan ke bandara jam 3 dini hari.
Setelah menghabiskan 3 jam di coffee shop, taksi online yang aku pesan bergerak menuju daerah Setiabudi untuk menjemput Nur Said dan Uwan karena kita janjian bareng. Setelah mereka masuk ke dalam mobil, kami langsung menuju bandara dengan wajah yang sudah tak karuan karena tidak tidur semalaman. Bukan hanya kami, hampir semua peserta Danone Blogger Academy ternyata tidak tidur semalaman. Beberapa orang bahkan sudah nongkrong di bandara sejak malam. Tapi, semangat kami untuk field trip ini tidak berkurang, meskipun ngantuk maksimal.
Kami tiba di Yogyakarta pagi hari. Perjalanan selama satu jam cukup memberikan ruang untuk tidur. Sesampainya di Bandara Adi Sucipto, kami langsung dijemput bis dan field trip #DanoneBloggerAcademy2018 dimulai! Selain berkunjung ke Pabrik Sari Husada dan AQUA yang merupakan dua perusahaan Grup Danone di Indonesia, kami juga diajak banyak belajar mengenai tanggung jawab.
Setiap perusahaan atau organisasi wajib memiliki sebuah tanggung jawab sosial kepada seluruh pemangku kepentingan seperti konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup ekonomi, sosial dan lingkungan. Nah, salah satu caranya adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud tanggung jawab Danone yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan dan program. Penasaran inisiatif sosial seperti apa sih yang dibuat Danone?
Projek Kemudo
Projek ini merupakan program pengembangan dan pengelolaan di Desa Kemudo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri sehingga kesejahteraannya bisa meningkat. Beberapa inisiatif programnya adalah Omah Tani Srikandi dan pariwisata swadaya.
Omah Tani Srikandi ini membentuk komsep pertanian terpadu yang menggiring masyarakat ke sistem pertanian yang lebih modern, berwawasan lingkungan organik dan berkesinambungan. Ibu-ibu disana bisa bikin pupuk organik yang simple banget loh!
Edukasi di Taman Pintar