Mohon tunggu...
Adit Okta
Adit Okta Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

belajar setia dengan apapun dan pasrah menerima sesuatu keadaan yang diluar kemampuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tulisan Erianto Anass di Mata Saya

15 November 2012   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:18 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mas Erianto Anass,

Saya suka membaca, termasuk tulisan yang sangat provokatif yang berbau sara, memang ini topic yang sangat mudah sekali menjadi trending.

Membaca tulisan terbaru Mas Erianto Anass, saya
memiliki sedikit tanggapan sebagai bagian koridor
comentar lintas member yang bukan mencaci, bukan diskusi atau sekadar saran. Tapi hanya
gubahan sedikit.

Begini Mas,

Memang kesadaran anda sudah taraf tertinggi dari dialektika pemikiran yang tinggi setinggkat lebih tinggi dari tingkat jabatan Tuhan. Hukum pancung telah anda vonis secara sadis terhadap Tuhan manusia, entahlah apa maksud anda.

Manusia tidak akan salah kaprah dalam keyakinannya yang matang, jatidiri seakan sudah tepatri dalam dimensi pikiran nan jauh disana, Erianto Anass pun begitu, anda tidak salah, di luar aspek pemikiran anda, ada berbagai opini lain yang masih terus membangun, saya termasuk yang berjiwa membangun opini, gagasan ditumpahkan dalam wadah sebuah tulisan, sedangkan tulisan itu bagi saya adalah suatu hal yang harus mengiring pembaca, bagi saya yang mungkin Mas Erianto sepaham.

Lagi pula, visi tulisan diatas sangat menggiring pemikiran pembaca, bak ramuan obat yang akan terus mengerogoti berbagai penyakit.

Saya suka perang.

Bukan perang secara fisik, perang gagasan dan olah pemikiran kita di aplikasikan kepada pembaca, di situlah asal muasal reformasi benih pencerahan.

Lantas, apa tanggapan saya dari tulisan Mas Erianto Anass ?''

Biasa saja, bukan berarti menyepelekan dan merendahkan gagasan yang dipromosikan Mas Erianto Anass. Lalu, di balik tulisan Mas Erianto Anass tidak akan mampu mengubah pola pikiran seseorang yang sudah mempunyai landasan opini sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun