Mohon tunggu...
Adit Okta
Adit Okta Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

belajar setia dengan apapun dan pasrah menerima sesuatu keadaan yang diluar kemampuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Zaman Edan Indonesia Menuju Negara Gagal

12 Agustus 2012   12:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

• Banyak orang ♈αήƍ mengemban amanah masyarakat untuk suatu tugas, atau ♈αήƍ menjadi panutan atau ♈αήƍ ditokohkan olek masyarakat tidak menjalankan fungsinya dengan baik dan •Ъ膆ћµ Ĺ sehingga guru dan pengajar agama tidak •Ъ膆ћµ Ĺ •Ъ膆ћµ Ĺ menjadi guru atau pengajar lagi. Polisi tidak •Ъ膆ћµ Ĺ menjadi polisi lagi, jaksa tidak •Ъ膆ћµ Ĺ menjadi jaksa lagi, hakim tidak •Ъ膆ћµ Ĺ menjadi hakim lagi bupati, camat lurah bahkan pak rt pun sudah tidak benar benar mejadi sesuai dengan jabatan mereka masing masing. Begitupun wakil rakyat di parlemen tidak benar benar menjadi wakil rakyat, salah satunya hal ini bisa kita persesuaikan dengan fakta adanya 157 kepala daerah ♈αήƍ saat ini terkait dengan meja hijau. Artinya merreka memang bukan pejabat ♈αήƍ mengeban amanah rakyat.

• Sulit menegakkan hukum sebab para penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, pengacara dsb) bekolaborasi dengan para penjahat, bahkan banyak penegak hukum yang justru menjadi penjahat, kita harus ingat dengan kasus Gayus Tambunan dan berbagai kasus lain ♈αήƍ terindentifikasi adnya praktek mafia hukum. Dan hal ini seolah sudah menjadi rahasia umum.

• Banyak orang menjadi terkenal karena membahas kemiskinan, kebodohan, keamoral, kesosialan, sementara kebodohan, kemiskinan dan keamoral, kesosialan itu sendiri tidak banyak berubah.

• Keputusan tentang masalah kemasyarakatan selalu tidak pernah mencapai mufakat bulat, selalu bisa dimentahkan dan selalu bisa diubah kapan Ά̲̣̥jɑ̤̈ sehingga situasi ketidakpastian terus berlangsung. Ingat, ini terjadi di lembaga parlemen kita tingkat pusat sampai tingkat kabupaten/kota.

• Karena kepercayaan kepada pihak ♈αήƍ berwenag hilang maka banyak persoalan ♈αήƍ diselesaikan dengan cara hukum " rimba " seperti miasalnya pencuri ♈αήƍ tertangkap dipukuli, dibakar, dan dengan berbagai cara anarkis lainnya. Lihatlah bagaimana kasus kasus kerusuhan merebak di bebagai daerah di nusantara.

• Konsumenrisme mengalahkan segalanya, orang lebih suka berutang daripada menabung, dan banyak orang ♈αήƍ babgga dengan utangnya ♈αήƍ banyak, ini sangat sesuai dengan realita ♈αήƍ terjadi saat sekarang ini, salah satunya dengan kebanggan kita memegang kartu kredit, padahal secara tidak sadar kita dibodohi karena mau tidak mau harus selalu berutang dan memaksa kita untuk menjadi serba konsumtif.

• Banyak orang menngunakan agama untuk melindungi diri, untuk mendapat keuntungan pribadi atau kelompoknya. Misalnya saja, banyak partai politik atau calon pejabat tertentu yang seolah dermawan dan rajin sedekah menjelang pemilu., padahal ini bukan karena niat tulus di sisi Allah SWT!
, Atau keyakinan agama yang mereka anut.

• Emansipasi wanita berlangsung dalam bentuk menggantikan banyak posisi laki laki. Di bidang pekerjaan, kebebasan membuka aurat, kebebasan wanita untuk menceritakan keluarganya di muka umum, kebebasan wanita untuk tidak patuh terhadap peraturan rumah tangga.

• Masyarakat lebih suka bercerita tentang kehidupan orang top daripada berita tentang penderitaan masyarakat.

• Orang lebih suka bekerja di kota besar daripada di desa.

•. Tipu menipu, bajak membajak hasil karya, suap menyuap merupakan hidangan sehari hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun