Gelombang datang keras menghantam
Bergejolak riam tak bisa diam
Menghujam menerkam tanpa etika
Gemuruh cuaca menghanyutkan suasana
Dia tak sendiri
Dia diselimuti duri
Menyerang tak pakai hati
Hilang sudah hati nurani
Benar salah dia tak peduli
ritme gelombang diubah sesuka hati
mengamankan kursi dalam kendali
mengoyak kapal yang tidak sehati
Saat kapal kita tak mampu menerjang
pun bantuan tak kunjung datang
tutuplah layar yang terkembang
turunkan jangkar dengan tenang
Waktu kan bergulir
gelombang itu terus mengalir
tiba saatnya nanti akan terkilir
menganulir setiap gelombang yang terukir
Kini saatnya diam
dengan tenang menunggu ruam
ruam gelombang kelak kan datang
balik menyerang menghantam karang
Ada kalanya harus diam
Suara senyap menghilangkan riam
ketika kesadaran terbuka akan suasana
kebenaran sejati mengalahkan kebenaran fana
Dentum gelombang tak karuan
menunjukkan jati diri yang ketakutan
membuat langkah-langkah tak beraturan
menunjukkan salah yang kian berhamburan
keputusan tampak meruak memaksa
menunjukkan kesalahan-kesalahan yang tersimpan
mempertegas tujuan yang menyimpang
semoga kelak gelombang itu menuntunnya ke jurang