Pukulan itu keras menghantam
Pukulan itu keras menghantam
Tersungkur aku dalam sekali terkam
Hantaman demi hantaman kian kuat menghujam
Berpasrah aku dalam diam
Pukulan itu terus mengayun
Tak memberi ampun
Aku yang sedari tadi tertegun
Menghentakkan pikir yang malamun
Mata ini terpejam terbelalak
Mulut ini tak bisa teriak
Hanya bisa menahan isak
Atas kondisi yang kian mendesa
Sakit ini kian perih
Menggigit bibir menahan rintih
Menggapai apapun yang bisa diraih
Untuk kembali bangkit dari sedih
Kini ku mulai terbiasa
Hantaman demi hantaman hanya bisa kurasa
Kunikmati seadanya
Perih itu tak lagi terasa
Pukulan itu membentuk mental
Menguatkan jiwa menghilangkan sesal
Menemukan setiap solusi dalam tenang
Melangkah santai menuju titik terang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H