Hati ini gelap, hitam legam
Seperti kapal yang karam
Bentuknya tak beraturan, hanya seonggok logam
Tak ada harapan untuk didaur ulang
Menjunjung kejujuran penuh dengan ujian
Mencoba menjadi putih namun selalu terbelokkan
Ke arah abu-abu yang terkadang hitam
Terombang ambing oleh lingkungan, hingga akhirnya karam
Hal baik tak memiliki nilai
Uang lah yang menjadi acuan kebenaran
Membangun pandangan yang terbaik bagi pemiliknya
Menghantui setiap insan yang belum terlalu punya
Menghargai dan menghormati selalu diberi pada orang yang berada
Memiliki jabatan ataupun segalanya
Mereka mungkin lupa, bahwa semua itu sementara
Roda kehidupan akan segera menggantikan
Berjalan lurus berat menentang arus
Mengikuti arus melawan prinsip diri yang menghunus
Menggapai cahaya kebenaran perlahan dengan mengatur arus
Hati ini pelita dari legamnya jiwa, jangan sampai tergerus arus yang rakus
Benar atau salah kini bias
Hal salah seolah benar, bahkan dibuat benar
Benar dipersalahkan karena tidak sesuai lingkungan
Mayoritas yang berkuasa, lingkungan membentuk segalanya
Ya Allah jadilah pelita hati untuk hati yang legam ini
Berilah cahaya dari setiap langkah yang akan dijalani
Jauhkan diri ini dari kelamnya duniawi
Berikan kemudahan dalam menjaga diri
Agar lingkungan tidak menguasai
Cahaya ini redup seolah tak sanggup
Setitik terang ini menjadi pedoman hidup
Seberapa kerasnya teriakan yang tertiup
Tetap akan berjalan dengan telinga yang tertutup
Pelita ini jalan kebenaran
Menuju kehidupan yang tak berakhiran
Kekal abadi dalam tujuan
surgaMu yang penuh kebahagiaan
Â
Pelita ini adalah sebuah prinsip
Simbol benteng diri terpaan hidup
Pelindung dari lingkungan yang mencoba meraup
Setiap kebaikan dari hidup