Lelaki itu tertegun memandang payau tanpa arah
Tatapan kosong berbinar menahan keluh kesah
Merasakan setiap keajaiban yang tercurah
Mengucap syukur mengusir gelisah
Lelaki itu bukan robot yang tak terluka
Lelaki itu hanya manusia biasa
Yang juga bisa terluka dan merasakan duka
Namun tertahan oleh tempaan cerita
Mencoba bertahan sekuat tenaga
Menanggung beban yang tak terkira
Mengerahkan segala upaya untuk bangkit dari derita
Tak bisa dikatakan derita, karena setiap manusia punya cerita
Menyingsingkan lengan menambah pekerjaan
Membanting tulang agar roda kehidupan dapat berjalan
Menjamin kebutuhan anak dan istri yang menjadi tanggungan
Meneteskan setiap peluh memastikan semua dalam genggaman
Dia hanya manusia biasa yang sering jatuh tersungkur
Tidurnya tak lagi bisa mendengkur
Sekejap dipejamkan matanya dengan penuh rasa syukur
Mempersiapkan diri lagi untuk kembali bertafakur
Lelaki itu mencoba tak mengeluh
Meski peluh menyudutkan hati untuk mengeluh
Mencari solusi atas setiap pandangan mata yang tak teduh
Memandang sinis atas jalan hidup yang ditempuh
Lelaki itu mengalahkan ego diri
Memberangus segala asumsi
Mengembangkan potensi diri
Agar tercipta kehidupan yang diingini
Lelaki itu manusia biasa
Yang terbiasa dengan pukulan yang keras
Bahunya kekar terpahat perjuangan mengais asa
Kerut didahi gambaran manusia yang tak lagi muda
Goresan itu adalah bukti
Perjuangan seorang lelaki untuk diri
Yang juga keluarga yang dicintai
Memberi kebahagiaan sejati tanpa mengharap imbal untuk diri