Sedari tadi aku memandang dari kejauhan
Sesosok orang berenang-renang
Disungai yang tak bisa dibilang aman
Ada apakah gerangan?
Apa yang sedang dia lakukan?
Aku terdiam memperhatikan
Sesosok laki-laki dengan ban bekas yang telah dimodifikasi
Kadang timbul kadang tenggelam mengais rezeki
Mencari nafkah demi anak istri
Yang halal dan diberkahi
Bahumu legam menghitam
Keringat tak terlihat tertutup air saat menyelam
Mengais setiap kerang dan apapun yang terdulang
Ditengah terik matahari maupun saat awan menghitam
Desir air mengalir tak menyurutkan niat
Deras gelombang tak membuatmu minggat
Rintik hujan menghujam tak menghilangkan semangat
Menyelam dan kembali ke permukaan demi kerang yang kau dapat
Alatmu seadanya
Pengamanan mu pun alakadarnya
Tak menyurutkan semangat berupaya
Mengabaikan rasa takut akan bahaya
Semua kau lakukan demi keluarga
Wahai anak sang penambang kerang
Hargai jerih payah ayahmu yang berjuang
Mendulang kerang agar menjadi uang
Menafkahi keluarga dengan memanfaatkan ruang
Ruang yang bisa dilakukan
Segenap upaya yang bisa dikerahkan
Tanpa mengeluh dan terus berupaya
Mengerahkan segala daya dan upaya yang dipunya
Bahumu kekar bentuk tempaan
Kulitmu legam bentuk gambaran
Gambaran perjuangan tanpa mengharap imbalan
Agar keluarganya tetap bisa makan
Bersyukurlah bagi yang tidak melakukan
Berbahagialah untuk nafkah yang diberikan
Menghargai setiap keringat yang telah dicurahkan
Demi masa depan keluarga yang membahagiakan