Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muhasabah Pagi

10 Oktober 2022   04:49 Diperbarui: 10 Oktober 2022   05:47 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Okta Chandra RK 

Desir angin menghujam raga
Sejuk menusuk kalbu menenangkan jiwa
Menguapkan iba merobek sukma
Membisikkan semilir dibalut doa

Raga ini tak bisa bersuara
Bisik hati membahana di telinga
Kala sang surya menampakkan wujudnya
Mengalahkan segala kelakar jiwa

Menandai bertambahnya usia
Sudah lebih kepala tiga
Tanggung jawab kian membahana
Dewasa menjadi cermin usia

Bijaksana pertanda matang
Ikhlas wujud hati yang lapang
Kerja keras bentuk upaya melihat peluang
Muhasabah bentuk perenungan yang panjang

Perlu kah aku malu pada semut
Yang sedari tadi berbaris mengurut
Bahu membahu rapi tanpa carut
Membuat malu aku yang hanya memikirkan isi perut 

Daun melambai oleh angin yang menerpa
Pasrah tergerak bukan tanpa upaya
Namun bentuk tawadhu dari peristiwa
Yang sudah digariskan oleh sang pencipta

Perlukah aku malu pada ayam
Yang selalu terbangun saat mentari bersemayam
Melawan lemah diri dari malas yang kejam
Bangkit berdiri dengan suara lantang "selamat tinggal malam"

Baca juga: Ibu dan Pagi

Setiap hari jatah usia berkurang
Setiap denting waktu merupakan lambang
Yang sudah lalu tak bisa terulang
Hanya bisa dijadikan renungan

Baca juga: Meresapi Sepi

Aku duduk disini,
menatap semut, dedaunan yang melambai
Dan menghilangnya malam yang terurai
Menjadi mentari pagi yang membingkai

Merenungi setiap denting waktu
Setiap desir angin yang menerpa wajahku
Mengingatkan diri akan usiaku
Yang tak lagi muda seperti dulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun