Cerita hidup
Hidup ibarat mendaki sebuah gunung yg tinggi
Dimana perlu setapak demi setapak kita dalam menjalaninya
Yang sebetulnya kita tahu pasti dimana puncaknya
Namun kita tidak tahu kapan sampai dipuncak
Allah lah yang menentukan waktunya
Setiap tapak langkah kita memiliki cerita
Saat lelah kita perlu tahu kapan harus berhenti sejenak mengatur napas dan mengistirahatkan diri
Menyiapkan kembali tenaga untuk melanjutkan perjalanan
Menentukan lagi langkah kemudian dari setiap jalan yang telah dilalui
Setiap tapak memiliki suka dan dukanya sendiri
Yang mana bisa mewarnai perjalanan agar lebih berarti
Dari duka kita belajar arti menghargai dan menyikapi kekalahan
Dari suka kita belajar arti berbagi dan menyikapi kemenangan
Setiap tapak memiliki rintangannya sendiri
Tidak selamanya mulus, terkadang kita terjerumus
Namun kita harus bangkit untuk jalan terus
Terkadang kita kehilangan dan terpaksa berjalan sendirian
Kita akan belajar arti kawan yang saling menopang saat kita berjuang
Kita akan menyadari kawan yang akan menyemangati dan membersamai perjalanan
Agar bisa sampai puncak bersamaan
Kita juga akan mendapati teman yg juga meninggalkan, namun itulah pelajaran
Kita harus memahami kemampuan dan tegana setiap orang itu tidak sama
Maka kita harus bisa menerima
Setiap tapak memberi gambaran kepada kita
Bahwa dalam perjalanan kita akan menemukan orang-orang yang akan menjatuhkan kita
Orang-orang yang tidak ingin kita mendahului nya
Orang-orang yg ingin kita tidak berkembang dan melampauinya
Namun itu semua pelajaran bagian dari perjalan
Yang seharusnya tidak usah kita pusingkan
Teruslah berjalan dan jangan kau pedulikan
Setiap perhentian memiliki maknanya sendiri
Makna untuk menyikapi maupun mengantisipasi
Makna untuk bersyukur dan bangkit kembali
Makna untuk mempelajari setiap pengalaman yang di alami
Jika tiba dipuncak, lihatlah keindahannya
Ingatlah pula segala perjuangannya
Agar kesombongan pun sirna dan tidak hinggap di diri
Disana kita akan melihat kebahagiaan dan kawan yang tetap membersamai sampai tujuan
Ingatlah pula itu bukan tujuan, kita perlu mempertahankan
Mempertahankan dengan kebaikan karena perjalanan tanpa kebaikan akan sia-sia
Saat tiba di puncak ingat kembali setapak demi setapak jalan yg dilalui
InsyaAllah kita akan lebih mengerti
Terinspirasi dari obrolan bersama ayahanda Tri Hendar Sasongko, yang senantiasa berbagi cerita hidup bersama saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H