Mohon tunggu...
OKSY PRIAMITRA JATNIKA
OKSY PRIAMITRA JATNIKA Mohon Tunggu... Freelancer - Lulusan Baru Sarjana Teknik Sipil

Saya seseorang yang senang berolahraga dan meluangkan waktu untuk mempelajari banyak hal diluar bidang keahlian saya, dan menulis menjadi hal yang ingin saya pelajari lebih dalam.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Struggle Mahasiswa Teknik Tingkat Akhir

28 Januari 2024   16:00 Diperbarui: 28 Januari 2024   16:01 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Salah satu hal yang menjadi momok para Mahasiswa adalah Tugas akhir atau Skripsi. Tidak sedikit, para Mahasiswa pasti sangat merasakan "struggle" atau mendapatkan berbagai kesulitan dalam menyelesaikan program studinya demi mendapatkan gelar yang didamba-dambakan. Terkhusus, untuk para Mahasiswa Teknik.

Sudah bukan lagi rahasia umum jika Mahasiswa Teknik selalu identik dengan kesibukkannya, mulai dari tugas besar, praktikum, tugas harian, organisasi, dan terkhusus untuk Mahasiswa tingkat akhir terdapat tugas tambahan yaitu laporan kerja praktek (magang) dan tugas akhir atau skripsi.

Rangkaian berbagai seminar mulai dari seminar kerja praktek (magang), seminar proposal, seminar hasil, sidang akhir dan yudisium, hingga secara resmi dikukuhkannya menjadi wisudawan. Tentu, banyak sekali hambatan yang dirasakan, mulai dari hambatan internal maupun eksternal. Namun, semuanya harus dilewati dengan rasa penuh suka cita.

Hambatan internal sering kali muncul dari diri kita sendiri yang memilih untuk bermalas-malasan, scrolling tiktok, Instagram, Twitter, rebahan dikasur, dan menonton film. Sedangkan, hambatan eksternal datang dari luar kendali diri kita dan menjadi faktor penghambat terbesar dalam progres menyelesaikan tugas akhir. Beberapa contoh hambatan eksternal yang penulis rasakan ketika menyelesaikan tugas akhir adalah Dosen pembimbing yang sulit untuk ditemui, teman-teman yang sibuk dengan urusannya masing-masing, tuntutan orang tua yang selalu menanyakan kabar progres tugas akhir, data penelitian yang sulit didapat, dan analisis yang membingungkan. Selain itu, foto insta story teman-teman sudah bertebaran dengan pose kebahagian dan dibaluti selempang nama lengkap dengan gelar yang baru diraih. Semuanya bercampur aduk dan seringkali membuat pikiran menjadi stress dan overthinking.

Namun, dari berbagai hambatan tersebut ternyata ada hikmah yang dapat diambil yaitu untuk terus bekerja, pantang menyerah, dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Beberapa hal yang mungkin dapat menjadi saran untuk para Mahasiwa tingkat akhir dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsinya yaitu untuk terus berprogres setiap harinya, kunjungi tempat-tempat produktif seperti perpustakaan kampus yang dimana semua orang didalamnya sama-sama mengerjakan tugasnya masing-masing, tak lupa untuk terus berdoa dan berbuat baik, dan yang terakhir kuatkan diri untuk terus bersabar. Semangat Mahasiswa Tingkat Akhir!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun