Sudahlah, Alea
Tidak perlu kau tumpahkan sedu sedan dalam fajar yang basah
Aku tidak akan menghirup asin yang jatuh dalam rongga tanpa bahasa
Sudahlah, Alea
Isakmu terlalu merdu dari lagu senandung nisan
Aku tidak ingin terjaga dari bayang-bayang jala kematian
Sudahlah, Alea
Nanarmu tidak akan bisa menghapus dinding embun
Sebab belati adalah titisan dari melati di ujung pekat nan rimbun
Sudahlah, Alea
Menutup mata adalah syurga keabadian
Maka, biarkan aku menjamah lelap tanpa rasa kehilangan
Sudahlah, Alea
Sudah cukup cerita kepedihan
Kini, biarkan aku meneguk anggur kehidupan
Sebab aku telah mendengar dawai padang pasir
Bersenandung di atas lembah kesejukan
Merdu..
Mengalahkan eluh yang masih terlantun di bibirmu
Sudahlah, Alea
Jantung alam masih berdetak tanpa retak
Gerimis manis masih mengalunkan simponi puitis
Sedang sayap-sayap cinta masih berkelana menjemput biolanya
Untukmu
Bukan Untukku
Jadi..
Sudahlah, Alea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H