“Sedekah?”
“Beberapa kali juga,”
"Taraweh?"
"Kadang malas-malasan,"
“ Lalu adakah yang berubah darimu?”
“Aku telah berhasil menulis namamu dalam buku Ibuku adalah…, Curhat untuk Tuhan, Friend to the end, Dunia di Luar Jendela, dan aku sedang merencanakan untuk membuat buku dengan judul Oh... Umak," tetapi hanya terucap dalam hati. Tidak pantas jika itu yang kujumawakan. Ya, tidak pantas. Aku belum banyak berubah, Mak. BELUM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H