Mohon tunggu...
Dian Wulansari
Dian Wulansari Mohon Tunggu... -

okoeysitumorang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Jalang!

18 Maret 2012   16:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:51 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutemui Wanita Jalang Dalam balutan Angin Malam Berjalan bersama bayang terang Memantulkan kilauan Menyedot semua pandangan.. Dia berlenggok! Menatap! Menggoda! Tanpa balutan.. Seolah dia pemilik dunia Dia menari Bernyanyi! Menarik perhatian lelaki Seakan dia seorang bidadari! Aku tertawa!

Sejak kapan bidadari punya dua Profesi?
Bukan!
Bukan kau PELACUR!
Kau hanya sampah!
Kau hanya seonggok kotoran!
Mesti dilenyapkan!
Dibuang!

Si Jalang tak Peduli Dia terus bernyanyi dalam gelap Bersama bayang terang yang kian redam

BRUG!

Tiba tiba dia tersungkur! Tergeletak! Telanjang! Di antara lumpur dan setumpuk bangkai hewan Aku mendekatinya

Hey Wanita Jalang! Enyahlah dari hadapanku
Kau membuatku Ngilu
Kau buatku malu

Lalu dia pergi Membasuh kakinya Mencuci rambutnya Membersihkan tubuhnya Lumpur itu luntur, Tapi baunya tidak! Lagi! dibasuhnya dengan susu dan Madu! Namun semuanya tetap ada!! SUSU itu tak mampu memutihkannya Bahkan MADU pun tak hilangkan najis serta bau busuknya Aku memintanya tuk kembali Dia menggeleng,

"Kenapa?" tanyaku
"Aku malu!" jawabnya
Hey Tukang cabul! memangnya kau masih punya kemaluan? HAH?!
Bukankah semuanya telah kau berikan demi 'dagingmu'?
Bukankah semuanya telah kau jual termasuk secuil IMANMU?
Lari! Pergilah Wanita Jalang! Baumu Tak akan hilang Kecantikanmu takkan kembali Karna kini Kau sudah MATI! Kubur dirimu, HEY! Agar baumu tak menyebar Supaya tak ada lagi manusia sepertimu!
Ketahuilah!

Tak semua ulat berubah jadi kupu kupu

Terkadang Ia mati

Dimakan seekor Babi!

01:13 P.M Kamis, 25 Agustus 2011 di dalam sebuah ruang tanpa rasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun