Kala senja tiba
di saat cahaya sirna
Aku ada!
Terangi setiap langkahmu
Saat dingin menusukmu
dan gelap sesakanmu
Aku nyata!
Memberi warna jingga,
Hangatkanmu..
Tapi kini tidak!
Semua berbeda,
Saat kau dorong aku ke pojok ruanganmu
Mengganti jinggaku dengan putihnya
Kau tetap nyalakan aku
Meski pendaranku tak seindah dulu
Kau tetap simpan aku
Meski hangatku tak lagi memelukmu
Cukup!!!
Tak usah kau hibur aku
Aku bukan Bungamu
Sanggup harumkan kamarmu
Aku bukan cerminmu
Mampu pantulkan senyum indahmu
Aku hanya DIAN
Pemberi cahaya remang dalam kegelapan
Aku hanya BULAN
Pendaran jingga di antara langit hitam
Silakan padamkan aku!
Jika terangku tak cukup bagimu
Tiup sumbuku
Biarkan mati dan menjadi abu
Tak usah ragu!
Toh putih itu lebih indah bagimu
dan bukankah kau lebih suka matahari daripada BULAN?
Lihatlah!
Mereka tak pernah bercahaya di warna langit yang sama.
Okoey Situmorang
September 5th 2011
-di antara tumpukan file bekas-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H