Â
Jakarta-Pelanggan adalah raja karena penjual harus member pelayanan terbaik dan menyediakan terbaik pula kepada pelanggan agar puas dan kembali lag untuk penjualan selanjutnya. Bukan hanya produk yang kita berikan, tetapi apa saja diluar itu yang bisa membuat usaha kita menjadi unik pada pelanggan. Mulai dari diskon hingga kemasan yang menarik.
Santi, Senior trainer dan Assesor BNSP dalam Webinar Pelanggan adala Raja beberapa waktu lalu menyampaikan, ada tipe-tipe pembeli atau pelanggan untuk dapat diketahui oleh penjual atau pelaku bisnis, yakni the decided customer, the know it all customer, the undecided customer serta the deliberate customer.
Santi menjabarkan dari tipe pelanggan tersebut. The Decided Customer, merupakan pelanggan yang sudah mengetahui dan memutuskan apa ang akan mereka beli dan penjual harus cepat melayani dan mengambilkan barangnya. Untuk itu penjual harus cepat tanggap. Â Kedua, the know it all customer, pelanggan atau pembeli yang mengetahui segalanya, dialah yang bercerita pada penjual, Penjual bisa member keterangan-keterangan yang tepat secara bijaksana. Penjual bisa memberikan saran yang tepat pada pelanggan.
Ketiga, the delibrate customer, pembeli seperti ini menghendaki fakta-fakta yang terkadang saran mengenai konstruksi dan cara-cara penggunaan barang yang akan dibelinya. Pembeli  seperti ini banyak mengambil waktu untuk mempertimbangkan setiap pembeliannya.  Serta keempat, the undecided customer, pembeli ini tidak bisa memutuskan apa yang akan dibelinya, disini penjual akan membantu membeli untuk mengambil keputusan.
Setelah mengetahui dari tipe pelanggan, selanjutnya tips untuk menarik pelanggan yang perlu diketahui penjual adalah dengan adanya perilaku positif, bekerjasama, fokus utama, pelayanan terbaik, keramahtamahan (hospitality). "Kita harus mendengarkan apa saaja yang dibutuhkan pelanggan. Berawal dari senyuman itulah Hospitality yang sesungguhnya, " ungkap Santi.
Menurut Santi senyum itu penting, karena paling menularkan secara emosional, bahasa tubuh penting mencapai 55 persen karena pertama orang yang akan datang ke usaha kita awalnya melihat kita terlebih dahulu sebelum ada penawaran. "Kita harus bisa memposisikan postur tubuh, hingga bahasa kita, hal ini agar pelanggan terus mencari produk kita," tutup Santi.
Pelatihan ini diadakan oleh OK OCE Institute yang merupakan komunitas penggerak OK OCE. Aktif melakukan kegiatan mulai dari pelatihan hingga sertifikasi para trainer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H