Mohon tunggu...
okmi astuti
okmi astuti Mohon Tunggu... Guru - Menulis is habit, menulislah sepanjang hayat

Perempuan dengan tiga anak, yang kesehariannya mengajar dan menjadi ibu rumah tangga. Ingin menjadi penulis tapi belum terbiasa menulis. Saat ini sedang mengikuti kelas belajar bersama Omjay dan rekan-rekan. Semoga bisa menjadi penulis hebat seperti mereka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permainan Kartu

29 Juli 2021   10:44 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebenarnya permainan ini juga bisa diciptakan sendiri dengan karton atau kotak bekas dengan membuat ukuran yang sama sebesar kartu Remi. Di tengah-tengah nya di isi atau dihiasi dengan apapun yang menarik bagi anak untuk masing-masing  2 kartu. Jadi jumlah kartu selalu genap karena hanya dua kartu yang hiasannya sama.

Permainan ini bisa dimainkan dimana saja. Saat berkumpul di rumah, bermain di taman, rekreasi di pantai, atau sekedar menghabiskan waktu senggang bersama mereka. Permainan ini akan lebih menarik jika yang kalah diberikan punishment yang menarik dan menantang sehingga semi pemain ingin memenangkan permainan ini. Permainan ini juga bisa menciptakan canda tawa, keakraban, dan kehangatan anggota keluarga karena pada dasarnya sifat anak-anak lucu dan apa adanya.

Sayang sekali permainan ini dalam bulan belakangan ini jarang kami lakukan bersama sang ayah karena ayah nya anak-anak sedang sakit dan butuh waktu istirahat yang banyak. Saya harus mencari cara agar anak-anak tetap gembira dan bahagia sehingga masa kecil mereka tidak dihiasi dengan tangisan dan kesedihan. Kadang-kadang kami  hanya bermain berdua atau bertiga dengan anak perempuan saya yang belum genap berumur 4 tahun atau berempat dengan si kecil, tentu saja dengan bantuan saya dan abang mereka. 

Meskipun permainan nya berantakan dan kacau balau, kami tetap menikmatinya. Karena keseruan dan celotehan mereka membuat kami tertawa terbahak-bahak. Inilah hidup, kadang senang, susah, sedih, bahagia, dan kadang penuh duka. Apapun kondisinya, saya harus selalu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak. Jangan sampai saya menunjukkan kesedihan apalagi tangisan di depan mereka. Mereka Masih kecil dan belum mengerti keadaan sang ayah. Semoga ayah nya anak-anak segera sembuh dan bisa bermain bersama kembali.

Permainan ini sangat sederhana tapi menarik untuk anak saya. Semoga bisa bermanfaat buat anak-anak lainnya, karena permainan ini secara tak langsung mengajak anak untuk belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun