Tahun pelajaran baru 2021-2022 yang telah dirancang tatap muka akhirnya kembali dibatalkan karena corona virus tidak mau memisahkan  dirinya dari kehidupan dan tubuh manusia.Â
Ribuan nyawa telah direnggut, ribuan manusia terbaring di rumah sakit semua adalah olah nya. Belum lagi masyarakat yang tidak bisa bekerja, kehilangan pekerjaan, di PHK sepihak bahkan benar-benar harus memulai dari nol karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Kemunculan Corona lebih kurang 2 tahun belakangan  ini benar-benar telah merubah kebiasaan masyarakat. Sifat kegotong-royongan mulai menghilang, rasa kebersamaan memudar, silaturahmi terbatas.  Antar satu dengan yang lain saling  berprasangka bakalan  menularkan virus ini. Alangkah hebat nya skenario yang tercipta dengan lahir nya virus ini.
Saya sering bertanya, apakah ini adalah Skenario Tuhan? Entahlah. Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Bagi saya, pinyakit ini memang ada tapi perkembangan dan penyebaran nya itu seperti tanda tanya. Apakah virus ini benar-benar sedasyat yang digemborkan? Atau ini hanyalah sebagai alat untuk kepentingan tertentu?
Hampir semua sektor kehidupan lumpuh. Mulai dari ekonomi, pendidikan, perdagangan, perindustrian, pertanian, pariwisata bdan lain sebagainya. Bagi mereka yang hidupnya berkecukupan bahkan lebih tidak akan berpengaruh pada keadaan ini. Tapi tidak bagi masyarakat Menengah ke bawah, masa ini adalah masa tersulit bagi mereka.Â
Mereka harus bekerja keras untuk  bertahan hidup. Mereka harus memutar kepala untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Miris kata itu yang terucap. Ingin membantu tapi keadaan kita tidak berbeda jauh. Harapan masyarakat satu-satunya adalah Corona sirna dari muka bumi. Dengan begitu ekonomi akan pulih kembali. Anak-anak akan kembali bergembira dan berkumpul sambil belajar. Sekolah akan ramai. Ramai dengan celotehan, canda, tawa, ide, keusilan, kepintaran, dan kelucuan mereka.
Harapan itu  hanyalah angan belaka. Corona bukannya menghilang tapi makin mengganas. Beberapa daerah menerapkan PPKM, yang bertujuan membatasi penyebaran virus. Walaupun kondisi nya seperti itu, masih tampak keramaian dimana-mana.Â
Semoga masyarakat makin sadar dengan kondisi ini sehingga penyebaran virus tidak tambah melonjak makin hari. Semoga ini adalah teguran untuk kita semua bahwa dunia makin tua. Dengan begitu kita harus instropeksi diri terhadap apa yang telah dilakukan selama ini. Saat-saat seperti ini Kita harus mendekatkan diri dan menyiapkan segala keperluan untuk menemuiNya. Semoga keadaan ini segera berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H