Sebagai dokter, akhir-akhir ini Saya merasa kenapa secara finansial begitu-begitu aja? Makanya Saya coba pelajari bagaimana sih pola pengeluaran orang Indonesia. Kamu juga kan? Hehehe
Jadi Saya mengunduh profil statistik kesehatan 2023 yang tersedia di website badan pusat statistik (Profil Statistik Kesehatan 2023 - Badan Pusat Statistik Indonesia (bps.go.id)). Nah jika kita ke bab 5 mengenai pola pengeluaran kesehatan, di tabel 5.1 kita dapat melihat rata-rata pengeluaran rupiah per kapita sebulan sesuai komoditas dalam rupiah selama tahun 2021 ke 2023. Pada tahun 2023, rata-rata setiap orang mengeluarkan uang sebesar Rp. 1,45 juta/bulan. Angka tersebut meningkat sebesar 9,35% di banding tahun sebelumnya yaitu dari 1,33 juta/bulan.
Dari tabel tersebut, kita lihat dua komponen utama, Makanan dan Bukan makanan. Untuk komponen makanan per kapita, terdapat peningkatan sebesar 6,89% dari tahun 2021 (Rp. 622 ribu) ke tahun 2022 (Rp.666 ribu). Di tahun selanjutnya, terjadi peningkatan yang relatif konsisten sebesar 6,84% ke tahun 2023 (Rp.711 ribu).
Kalau kita berkaca pada tabel tingkat inflasi menurut kelompok pengeluaran di bawah, kita dapat lihat bahwa inflasi sepanjang tahun 2023 sebesar 6,18% yang mirip dengan peningkatan pengeluaran konsumsi di tahun yang sama. Saya mengartikan peningkatan besaran konsumsi makananan hanya karena harga bahan makanan saja yang semakin mahal, bukan karena kita orang Indonesia yang makannya makin banyak.
Untuk komponen bukan makanan, terjadi peningkatan yang cukup besar hingga 11.9% dari Rp. 662 Ribu/bulan menjadi Rp. 740 Ribu/bulan. Peningkatan pengeluaran ini, sayangnya (hiks ) Tidak diikuti peningkatan pengeluran di biaya kesehatan. Dari tahun 2021 ke 2022, terjadi penurunan sebesar 6.4% dan di tahun selanjutnya sebesar 2.25%. Bahkan jika kita melihat data pengeluaran kesehatan antara OOP (out-of-pocket, dibayar saat itu) dibandingkan non-OOP (dari asuransi dan sejenisnya), nilai penurunan yang jauh lebih besar, sebesar 15.3% di tahun 2021 ke 2022 dan 7.4% di tahun 2022 ke 2023.
Yang lucunya, kalau kita lihat di pengeluaran pesta, angka pengeluarannya melonjak. Bahkan di tahun 2022 ke 2023 terjadi lonjakan besar (atau meroket) sebesar 60.1%. Lonjakan tersebut jauh di atas pengeluaran pajak, pakaian, Barang tahan lama, dan perumahan serta fasilitas rumah tangga.
Sehingga Saya berpikir, apa Saya banting setir jadi Make-Up  Artist?
Penutup: Saya bukan ekonom, Saya dokter, jadi kalo ada ahli ekonomi mau memberikan masukan. Saya akan senang sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H