Mohon tunggu...
Eka Rahmania
Eka Rahmania Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang ingin memotivasi kaum muda untuk terus semangat dalam menggapai cita-cita yang dituangkan dalam tulisan artikel yang membangun. Visit our website: www.situkangnonton.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Danbo: "Sakitnya Tuh Disini"

1 Desember 2014   15:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

www.bonekadanbolucu.com | Terkadang saya melihat kehidupan itu seperti permainan danbo, dimana setiap jalan permainan memiliki sutradara yang memainkan dan menentukan arah permainan. Dimana pemain/actor dalam permainan ini adalah boneka danbo dan sutradaranya adalah saya sendiri yang memiliki danbo-danbo tersebut. Saya sendiri yang menentukan boneka danbo tersebut memiliki emotikon sedih, gembira, tersenyum, marah, menagis, dll. Dan permainan danbo yang sering saya mainkan mengingatkan tentang esensi dari kehidupan ini, kita manusia sebagai pemain/aktornya dimana setiap kita memiliki keadaan hidup yang berbeda ada yang berada dalam kondisi senang, ujian, cobaan, kesuksesan, derita, kemakmuran dll dan sang sutradara adalah Allah Swt.

Apapun keadaan dan peran yang sedang kita jalani sesungguhnya kita sedang masuk dalam suatu skenario besar yang dirancang oleh Allah SWT, semua cerita, kondisi dan peran kita berawal dari sini yaitu kehidupan dan akan berakhir ketika kita meninggal. Dari kehidupan yang kita jalani dan perankan ini semua akan bemuara di akhirat, jika selama kita hidup  sebagian besar waktu kita untuk beribadah, kebaikan, beramal sholeh dan menolong sesama maka selamat sesungguhnya anda akan menerima karunia terbaik dari Allah SWT yaitu “ Surga “ walau anda selama hidup dalam keadaan sulit, miskin, penuh cobaan tapi anda adalah termasuk kelompok yang beruntung dan bergembira, tetapi jika selama hidup sebagian besar waktu anda gunakan untuk maksiat, berzinah, melakukan kemungkaran dan kerusakan di muka bumi hanya untuk kepentingan pribadi serta merugikan orang lain. Maka anda berada dalam keadaan yang sangat merugi karena saya bilang “ Sakitnya Tuh Disini “ betapa pedihnya azab neraka yang akan Allah SWT  berikan kepada golongan orang yang merugi.

Dalam menempuh kehidupan, kita memang dipaksa untuk memikul banyak penderitaan, baik fisik maupun batin. Hal itu diperlukan kekuatan. Pada umumnya penderitaan dan kesengsaraan itu cukup mempengaruhi kehidupan. Namun bagi orang-orang yang berjiwa tegar, menyandarkan harapan kepada Allah dan tak kenal menyerah, justru penderitaan dan kesengsaraan itu membuat hidupnya cerah. Seperti halnya ketika suasana mendung gelap, tiba-tiba lenyap dan matahari bersinar cerah. Semua orang pasti mengalami kepahitan hidup. Semakin berat kesengsaraan, ia akan semakin tumbuh menjadi manusia yang kuat. Ibarat sebuah pohon di bebatuan dan sedikit sekali mendapatkan air. Akar-akarnya tumbuh di sela-sela bebatuan hingga ia berhasil mencapai tanah. Meski pertumbuhan pohonnya lambat tetapi kelak menjadi batang yang keras dan kuat. Berbeda dengan tumbuhan yang hidup di daerah lembah, tanah gembur dan banyak air. Pertumbuhannya begitu cepat tetapi batang kayumya tidak terlalu kuat. Daunnya rimbun tetapi ketika dihempas angin, ia mudah sekali roboh.

Jadi jika anda pada saat ini mengalami penderitaan hidup yang berat, cobaan, ujian, kemalangan dan musibah berat jangan pernah anda personifikasikan hidup anda dengan ucapan  “ Sakitnya Tuh Disini “ dan sebaliknya anda harus menjawab semua penderitaan hidup, cobaan, ujian, kemalangan dan musibah dengan ucapan “ So What Gitu Lhooo “ karena sesungguhnya penderitaan adalah pengejawantahan kepribadian agar kita menjadi lebih tegar dan memiliki jiwa pilihan. Kebahagiaan tidak akan berarti tanpa kehadiran penderitaan. Keadaan sehat tidak ada nilainya jika selama hidup kita tidak pernah menderita sakit. Kekayaan tidaklah bermakna jika tidak diawali dengan kemiskinan, ketika kita menderita sakit, setelah itu sembuh. Tentu akan merasakan dan mengerti makna sehat. Setelah kita menderita karena kemiskinan, kemudian sukses menjadi kaya, maka rasa kebahagian lebih berarti. Irama hidup seperti itu merupakan sunatullah. Dampak dari kesengsaraan mengantarkan seseorang menjadi lebih bijak dan kuat.

Akhirnya saya berpikir betapa pun besarnya cobaan, ujian, penderitaan hidup, kemalangan dan beratnya musibah yang kita hadapi, coba jadilah seperti boneka danbo yang selalu memberikan kegembiraan, kelucuan, keceriaan kepada kita yang melihat. Artinya kita harus menjadi manusia positif yang percaya sesulit apapun cobaan, rintangan, penderitaan hidup kita bisa lalui dan mampu menularkan virus positif, membawa semangat dan motivasi kepada orang lain untuk terus maju serta percaya untuk menggapai kesuksean dalam hidup. Hal itu yang saya laakukan ketika mengalami kesulitan, penderitaan, ujian dan kemalangan hidup, saya selalu melihat boneka danbo lucu milik saya yang selalu tersenyum dan senyuman itu yang membuat saya harus terus bersemangat dan tersenyum walau apapun terjadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun