Mohon tunggu...
Eka Rahmania
Eka Rahmania Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang ingin memotivasi kaum muda untuk terus semangat dalam menggapai cita-cita yang dituangkan dalam tulisan artikel yang membangun. Visit our website: www.situkangnonton.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Danbo dan Refleksi Kehidupan

27 November 2014   14:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

www.bonekadanbolucu.com | mengapa saya kaitkan danbo dan kehidupan? Di mana letak persamaannya???? Danbo adalah sebuah boneka, benda mati dan tak bernyawa, terbuat dari kardus dll sedangkan kehidupan adalah setiap detik, menit, jam yang di lalui oleh manusia dalam mengarungi sisa – sisa hidupnya baik dalam keadaan senang dan susah sebelum kematian menjemput. Jika kita menyamakan antara boneka danbo dan kehidupan mungkin tidak ada persamaan yang bisa di tarik tetapi saya ingin mengajak sobat meng-analogikan kehidupan ini lewat media danbo.



Mari sobat perhatikan ilustrasi gambar danbo di atas, kita di takdirkan oleh Allah SWT hidup dalam suatu keluarga yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mungkin di anatara kita ada yang terlahir dan hidup di keluarga kaya – raya, pengusaha, pedagang, buruh atau keluarga miskin. Kita sejak lahir di ajarkan dan di didik oleh orang tua kita dengan berbagai pola pendidikan, pengajaran, landasan moral, mental dan agama serta penanaman nilai – nilai sosial dan sopan santun yang berbeda – beda

Namun beranjak semakin dewasa masing – masing di antara kita memiliki harapan dan keinginan untuk hidup sukses, bahagia, mencapai cita-cita dan mencapai kekayaan di dunia tetapi keinginan – keinginan tersebut sering berhadapan dengan berbagai permasalahan, ujian, dan kesulitan hidup dll. Seperti hal nya boneka danbo yang mengekspresikan dalam beberapa bentuk, seperti danbo sedih, danbo galau, danbo gembira dll kita pun hidup terkadang mengalami kesedihan, galau dan kegembiraan.



Jika ada pertanyaan, apakah sobat ingin sukses? Jawabannya, tentu! Semua orang mengharapkan hidup sukses. Tapi tak semua orang mampu memahami makna sukses. Karena kekeliruan dalam memandang dan menilaii sukses, maka tak sedikit orang yang justru gagal mencapai sukses. Kesuksesan hidup seringkali dimaknai sebagai sebuah kemakmuran, kekayaan, kedudukan dan sesuatu yang menyenagkan, maka pertanyaannya sekarang, “ Apakah keinginan manusia itu bisa terpuaskan dengan hal yang telah dicapai?” Padahal sesungguhnya keinginan itu bagaikan orang kehausan yang minum air laut. Semakin banyak air diteguk semakin tak berhasil melenyapkan haus.

Bila saya merujuk QS, Ali Imran 14 yang artinya :

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan – perempuan, anak – anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, di sisi Allah lah tempat kembali yang baik.

Ayat ini pun yang selalu menjadi teguran untuk saya karena sadar ataupun tidak saya lebih banyak mengepentingkan dunia dari pada akhirat, melalui tulisan ini penulis mengajak sobat – sobat yang membaca untuk sama – sama mengingatkan dalam kebaikan. Apalagi di jaman sekarang ini nilai moral dan kesucian seseorang tidaklah dianggap sebagai sesuatu yang utama. Manusia di jerat material, sehingga segala sesuatunya diukur dengan harta benda.

Sukses dan Bahagia Adalah Sunatullah, dalam kehidupan ini Allah SWT menyediakan dua sisi yang berbeda. Ada siang dan malam, ada baik dan buruk, ada kaya dan miskin, ada salah dan benar. Itulah yang disebut sunatullah. Sukses dan hidup bahagia tidak langsung turun dari langit, seseorang harus menempuh sunatullah. Konsekwensi seseorang yang ingin sukses dan bahagia, ia harus berani menghadapi tantangan. Berani menghadapi kegagalan, cobaan, rintangan, kepahitan, dan penderitaan. Inilah prinsip sunatullah atau sunnah Ilahi.

Bukankah kupu – kupu yang indah itu berasal dari ulat yang harus melewati proses dan penderitaan di dalam kepompong. Bukankah intan yang berkilau itu didapat setelah melalui proses pengerjaan yang rumit. Emas yang indah dan didambakan semua perempuan itu adalah hasil dari peleburan dalam panas yang menyengat. Coba sobat renungkan ayat Al-quran ini di dalam QS. Ali Imran 142 yang artinya:

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang mempunyai kelebihan. Padanya diberikan akal dan potensi. Dengan akal dan potensi itulah seseorang dapat menggunakannya untuk meraih sukses dan hidup bahagia. Potensi yang kita miliki adalah sesuatu yang berupa kehendak kuat, sabar, ulet, dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap rintangan maupun kesulitan.

Tetapi ada sebuah ungkapan yang saya kutip dari Ustad Yusuf Mansyur “ Jika ada seorang yang bodoh ( pendidikan rendah, tidak punya keahlian, relasi, modal/uang ) yang memiliki Allah maka orang bodoh ini akan mengalahkan orang pintar ( pendidikan tinggi atau punya keahlian ) yang tidak memiliki Allah tetapi jika orang bodoh yang punya Allah berhadapan dengan orang pintar yang memiliki Allah maka tentu saja orang pintar yang memiliki Allah lah yang akan menang “ kemenangan di sini adalah suatu ukuran kesuksesan dunia, tentu saja kita sering menjumpai seorang sarjana/S1 setelah lulus kuliah banyak yang masih menganggur tapi tidak sedikit yang hanya tamatan SD saja memiliki perusahaan dan menggaji lulusan S1, S2 dan S3 sebagai karyawannya dan realita ini sudah sering terjadi dalam kehidupan kita.



Apabila saya simpulkan dalam kehidupan ini bukan masalah seberapa tinggi pendidikan, modal/uang, relasi dan keahlian yang sobat punyai bahkan sobat hanya tamatan SD pun bisa sukses asalkan kita mau selalu ingat, dekat,percaya dan mau menjalaini perintahnya sertai menjauhi larangan-Nya, niscaya Allah akan bantu sobat untuk meraih kebahagiaan, kesuksesan dunia dan akhirat. Amiin Ya Robal Alamin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun