Mohon tunggu...
Okki Bari
Okki Bari Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Perkernalkan saya okki bari biasa di panggil okki, bisa juga di panggil bari, saya sedang mencoba menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manusia

24 Juli 2022   01:05 Diperbarui: 24 Juli 2022   01:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada dasarnya setiap manusia tempatnya salah, lupa, jenuh, bertanggung jawab dan acap kali merendahkan manusia lain.

Dalam kehidupan manusia merasakan atau kepekaan pada situasi yang dia anggap sikapnya yang diperlakukan salah maka tidak akan mengulangi kesalahan itu secara terulang di kemudian hari. Akan tetapi pada dasarnya manusia butuh beberapa kali proses pemantapan diri untuk menyadari akan sikapnya yang salah. Sehingga manusia benar -- benar memahami akan sikapnya yang salah.

Manusia yang menyadari akan dirinya yang pelupa pasti selalu meminta diingatkan pada manusia lain, dan ketika sudah diingatkan dari manusia lain, masih tetap mengabaikan hal tersebut sehingga butuh kesabaran dari setiap manusia untuk mengingatkan, pada hakekatnya diciptakannya manusia untuk saling mengingatkan pada manusia lain.

Aktivitas manusia di Ibu Kota yang penuh hiruk pikuk membuat sesekali membuat pikiran menjadi jenuh sehingga membutuhkan waktu refleksi untuk menyegarkan pikiran atau hanya berdiam diri di rumah. Seiring perubahan zaman  berdiam diri masih belum cukup untuk menenangkan diri dan pikiran. Pergi ke tempat wisata atau pergi ke Cafe bersama teman -- teman atau sendiri menjadi cara untuk menenangkan diri dan pikiran.

Tanggung jawab adalah sifat yang paling susah di pahami. Seorang manusia baik lawan jenis ataupun kerabat dekat belum tentu memahami bahwa ada sisi tanggung jawab yang besar pada diri tersebut. Menurut saya sebagai penulis, bagaimana cara yang tepat untuk memahami ada sifat bertanggung jawab tersebut adalah merubah pola pikir kita sebagian manusia terhadap manusia lain.

Dalam dunia pendidikan atau dunia kerja merendahkan manusia sering terjadi, sehingga dapat menular terhadap lingkungan bermain atau Sosial Media. Merendahkan manusia bisa langsung berkata negativ atau di kemas dengan bahasa yang baik supaya tidak melukai manusia lain.

Sebagai contoh kecil dalam dunia pendidikan ialah ketika ada murid yang awalnya biasa saja yang tidak pernah mendapatkan peringkat di Sekokah, kemudian setelah melangsungkan Ujian Nasional (UN) bisa mendapatkan nilai yang memuaskan melampaui nilai murid yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun