Kamis, 3 Agustus 2023, Mahasiswa KKN UNEJ mengadakan kegiatan sosialisasi sanitasi lingkungan dengan judul "Busa-Busa: Bungatan bisa bersih dari sampah". Kegiatan ini diadakan di Balai Desa Bungatan dan dihadiri oleh tamu undangan yang terdiri atas Kepada Desa, Kepala Dusun, Ketua RT, dan warga Desa Bungatan. Kegiatan dimulai dengan pembacaan basmalah bersama-sama yang dipimpin oleh master of ceremony. Dilanjutkan dengan sambutan yang diberikan oleh saudara Agung Maulana selaku ketua acara dan bapak Zainuri selaku Kepala Desa Bungatan. Memasuki acara inti dari kegiatan sosialisasi, yaitu penyampaian materi yang terbagi menjadi 2 sesi.
Materi pertama disampaikan oleh saudari Idfiana Hilmi yang menjelaskan jenis-jenis sampah dan cara pengolahannya. Sampah adalah material sisa dari kegiatan sehari-hari seperti rumah tangga, perdagangan, industri, dll. Sampah umumnya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai dengan cepat seperti daun, tulang, sisa sayur dan buah, dll., sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang  tidak mudah terurai, seperti plastik, kaca, besi, dll. Sampah-sampah tersebut dapat diolah dengan menggunakan prinsip pengolahan sampah, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah. Pengurangan sampah anorganik dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kantong belanja yang terbuat dari plastik. Sampah anorganik dapat didaur ulang dengan mengolahnya menjadi barang-barang kerajinan, seperti tas, keranjang, baju, dll., sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos.
Materi kedua disampaikan oleh saudara Nahla Ahmad Rahami  tentang TPS dan bank sampah. TPS (Tempat Penampungan Sementara) adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. Alur permohonan MoU pembuangan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Kabupaten Situbondo, yaitu: 1) mengajukan MoU pembuangan sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup Situbondo, 2) disposisi Kepala Bidang Persampahan dan RTH, 3) disposisi Kepala Sie Pengelola Persampahan dan Limbah B3, 4) melaksanakan survey dokumen dan lokasi, 5) Keputusan akhir (setuju dan/atau tidak) dari Kepala Dinas. Suatu institusi ataupun tempat pemilahan/ pengumpulan sampah yang dibentuk untuk mengelola dan memaksimalkan nilai sampah dengan prinsip 3R melalui pendekatan berbasis masyarakat, yaitu bank sampah. Proses menabung di bank sampah yaitu, 1) pemilihan sampah skala rumah tangga, 2) penyetoran, 3) penimbangan, 4) pencatatan, 5) hasil sampah dilaporkan ke dalam buku tabungan.
Setelah penyampaian materi, diadakan acara diskusi bagi para hadirin untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan dan permasalahan yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan. Para hadirin yang datang sangat berantusias yang dibuktikan dengan keaktifan mereka dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dengan cepat. Acara sosialisasi  selanjutnya, yaitu serah terima produk program kerja mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 160 berupa tong sampah (organik dan anorganik) yang diwakili oleh saudara Mufrih Madjid selaku Koordinator Desa dan Bapak Zainuri selaku Kepada Desa Bungatan. Sebelum menutup kegiatan sosialisasi, terdapat acara ice breaking yang bertujuan untuk mencairkan suasana dan menghilangkan jenuh para hadirin. Setelah menjalani seluruh susunan acara tersebut, master of ceremony menutup kegiatan sosialisasi dan pamit undur diri.
Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 160 juga melakukan aksi sanitasi lingkungan dengan membersihkan sampah di area pasar Bungatan sebagai titik perkumpulan masyarakat yang banyak mengahsilkan sampah. Kegiatan bersih-bersih pasar ini dilakukan pada hari Jum'at, 4 Agustus 2023 yang dimulai pukul 07.00 WIB. Peralatan yang dibawa terdiri atas sarung tangan dan kantong plastik besar. Kelompok 160 sangat kompak dan bersemangat dalam membersihkan lingkungan pasar dan sekitarnya. Tujuan aksi bersih-bersih sampah di pasar, yaitu menunjukkan kepada masyarakat bahwa mahasiswa tidak hanya bersosialisasi saja melainkan ada aksi nyata yang diharapkan dapat memotivasi warga Bungatan untuk mengurangi, membersihkan, dan mengolah sampah.
