Di era modern ini, tren perilaku remaja terus mengalami perubahan, termasuk dalam hal gaya hidup dan konsumsi. Salah satu fenomena yang semakin merajalela di kalangan remaja Jakarta adalah penggunaan vape atau rokok elektronik. Sebuah riset yang dilakukan oleh para dokter di Jakarta telah mengungkapkan berbagai alasan yang mendasari popularitas penggunaan vape di kalangan remaja.
Keinginan untuk Tampil 'Keren'
Salah satu alasan utama remaja Jakarta menggunakan vape adalah keinginan untuk tampil "keren" di antara teman-teman mereka. Vape sering dianggap sebagai simbol gaya yang trendi dan modern, memberikan rasa percaya diri dan status sosial di kalangan remaja. Adalah hal umum melihat remaja menggunakan berbagai jenis perangkat vape dengan desain dan warna yang menarik.
Citra 'Lebih Aman' Dibanding Rokok Konvensional
Dalam riset ini, dokter juga menemukan bahwa sebagian remaja percaya bahwa penggunaan vape dianggap lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Meskipun masih terdapat kontroversi di kalangan ilmuwan dan ahli kesehatan mengenai dampak jangka panjang dari vape, persepsi bahwa vape kurang berbahaya telah menjadi alasan utama di balik peningkatan penggunaannya.
Varian Rasa Menarik
Industri vape terus berkembang dengan menawarkan berbagai macam varian rasa yang menarik, mulai dari buah-buahan hingga rasa-rasa eksotis. Remaja Jakarta cenderung tertarik pada variasi rasa ini, menciptakan pengalaman yang unik dan menyenangkan. Varian rasa yang beragam menjadi salah satu faktor penarik bagi remaja yang ingin mencoba sesuatu yang baru.
Tekanan Dan Stress
Beberapa remaja menggunakan vape sebagai alat untuk mengatasi tekanan dan stres dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan vape dianggap sebagai cara untuk melepaskan diri dari masalah yang dihadapi remaja, meskipun dalam jangka pendek. Dokter memperingatkan bahwa menggunakan vape sebagai alat untuk meredakan stress mungkin bukan solusi yang sehat, dan lebih baik mencari alternatif yang lebih positif.
Kurangnya Kesadaran akan Dampak Kesehatan
Riset ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar remaja yang menggunakan vape belum sepenuhnya menyadari dampak kesehatan jangka panjang dari penggunaan vape. Beberapa di antara mereka mungkin tidak menganggap serius risiko kesehatan yang terkait dengan aerosol yang dihasilkan oleh vape.