Bisa jadi, cinta itu padam, saat salah satu memutuskan berhenti berusaha. Hubungan itu pun menjadi pincang dan payah. Apalagi, jika keduanya memutuskan hal serupa. Hubungan itu pun berakhir. Cinta itu habis dan berhenti.
Kebetulan, semalam saya menonton drama korea. Â Judulnya Because This Is My First Life. Di sebuah adegan, pemeran wanita yang memang diceritakan menikah bohongan dengan seorang pria, sedang membaca buku. Dalam kutipan di bagian belakang buku tertulis "Kamu Harus Bekerja Keras Saat Sedang Jatuh Cinta."
Nah kan, benar. Klop dengan apa yang ingin saya bahas. Karena jatuh cinta saja memang tidak cukup. Memang perlu kerja keras. Perlu upaya dan tindakan-tindakan nyata untuk menjaga cinta. Karena perasaan itu bisa habis. Terutama dimakan oleh ego dan perasaaan tamak manusia.
Dan semuanya menjadi mungkin jika ada kenyataan bahwa dua orang yang saling mencintai bisa begitu saling benci. Barangkali, mereka sudah tidak bekerja keras lagi untuk tetap jatuh cinta. Bisa jadi, mereka sudah memutuskan menyerah seperti Nicole dan Charlie.
Lalu, bekerja keras yang seperti apa untuk tetap jatuh cinta?
Entahlah. Sejujurnya saya pun bingung. Tidak akan ada referensi yang cukup dan pas untuk setiap orang. Apa yang dikatakan film, buku, atau ghibah tetangga belum tentu acuan yang pas untuk kamu. Karena tidak pernah ada ukuran pas untuk cinta. Setiap pasangan, setiap orang punya caranya bekerja.
Saya pikir, mungkin bekerja keras itu bisa dengan membangun mimpi bersama dengan orang yang kamu cinta. Mimpi itu setidaknya, menjadi perwujudan cinta antara kalian. Yang dengan itu, kamu bekerja keras bersama. Lalu, kalian saling menunjukkan dukungan-dukungan kecil pada masing-masing.
Menurut saya pribadi, seperti itulah cara bekerja keras untuk jatuh cinta. Cinta adalah kerja sama tim. Cinta adalah mengendarai sebuah mobil. Salah satu menyetir, dan yang lain mendampingi dan mangawasi.Â
Bukan tidak mungkin, di tengah jalan si sopir memberi pasangannya kesempatan untuk menyetir. Sekadar menggantikannya saat lelah. Atau memang ingin memberi pasangannya kesempatan juga untuk berkembang. Tapi, tetap bukan menjadi sopir utama yang memang adalah tanggung jawab dan tugasnya.
Tapi yang lain, bisa jadi ada yang bekerja keras dengan cara berbeda. Ada yang bekerja keras dengan selalu perhatian ke pasangan, selalu bermesra-mesraan, mencukupi segala kebutuhannya, hingga berkorban apapun demi orang yang dicintainya. Sah-sah saja.Â
Setiap pasangan punya caranya. Yang terpenting, jangan berhenti bekerja. Karena titik saat kamu berhenti bekerja keras untuk cinta, saat itu juga cintamu habis dan padam. Ya, kamu tidak bisa bergantung pada cinta selamanya. Cinta hanya roda, yang perlu digerakkan agar terus berputar dan berjalan.