Mohon tunggu...
Okik Opinia
Okik Opinia Mohon Tunggu... Jurnalis - JURNALIS INDEPENDEN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BERSAYAP MENEMBUS AWAN JINGGA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Boleh Minta Fotonya?

26 April 2022   17:36 Diperbarui: 26 April 2022   17:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari kisah seorang bos pemilik suatu Bank yang kaya raya, dalam suatu kesempatan pada suatu kali diajak oleh temannya berkunjung disebuah panti asuhan anak yatim. Namun sesaat setelah acara berakhir, hati sang bankir bergumam dan merasa sia sia dengan waktu dan mengucap kata pada teman yang mengajaknya tersebut. "Kamu bohong, kamu bilang kalau aku main kesini, hati pasti bahagia.."

Dengan langkah lunglai lesu, ia pun kembali menuju mobilnya, namun ditengah langkahnya tetiba datang menyelonong  seorang anak perempuan kecil berlarian berkerudung menghampirinya: "Om mau pulang ya, Om boleh tidak Ana minta sesuatu ? Pinta si anak tersebut riang. Sontak saja sang Bankir tersenyum manja.Ihkwal bagi  orang kaya sepertinya apa yang tidak bisa dibelinya, apalagi  hanya untuk anak kecil ini, gumulnya dalam hati.

"Memangnya kamu mau minta apa ?"dengan lembut ucapan tanya seorang bankir tersirat,.Om, Ana pengen manggil Ayah ke Om. Boleh kan ? Sang Bankir seraya kaget, tenggorokannya meneguk terasa tersumbat, ternyata angannya tak terduga bukan boneka atau uang yang diminta, namun hanya ucapan kata sebutan AYAH.

Tanpa terasa si bos bank hatinya luluh menyesak dan dengan laras suara bergetar menimpali permintaan anak kecil "Boleh, Ana boleh panggil Ayah ke Om"

Terima kasih Ayah, kapan Ayah datang lagi ? Saut sianak. Boleh minta satu lagi sama Ayah ? "Nanti Ayah saja yang atur waktu datang lagi. Ya boleh Ana ada permintaan apa sebutkan saja ? celoteh si bankir  dengan sumringah sikecil melontarkan kembali keinginannya"Ana minta, jika ayah datang kesini lagi, bawa foto Ayah ya, Ana mau simpan di kamar, jadi kalo Ana kangen sama ayah, Ana bisa liat foto ayah" Sontak dengan berlinang air mata, bankir itupun segera membungkukkan badannya sembari menelentangkan keduanya memeluk Ana.

"Besok ayah akan datang lagi bawa foto, dan ayah akan sering kesini untuk ketemu kamu Ana".

Telah lama dirundung gemerlapnya kebodohan kini hati sang bankir sangat bahagia, ya ia bahagia sekarang... Ternyata kebahagiaan itu bukan saat kita memiliki segalanya, melainkan saat kita bisa mengasihi, memberi dengan apa yang sebagian kita miliki untuk orang lain, apalagi kasih kita terhadap anak - anak kita, meski itu hanya sebuah ungkapan kasih dan sayang jadi tidak selalu berujung UANG. 

Kelebihan bukan digunakan untuk menyakiti dan menindas yang lemah orang lain karena kekayaan hanya sifat sementara, kebahagiaan tidak bisa dinilai dendan nominal angka. 

By : Yayan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun