Pada era teknologi dewasa ini, penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dihindarkan, termasuk pada anak usia dini. Dalam beberapa kasus ketika anak menangis orang tua cenderung menenangkan anak dengan memberikan gadget (smartphone) dan memutarkan video kesukaan anak agar diam.
Gadget merupakan alat teknologi yang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam berkomunikasi serta melakukan aktivitas tanpa menghilangkan peran manusia itu sendiri. Pada umumnya, gadget berguna sebagai alat pembantu komunikasi, adanya gadget manusia dapat berkomunikasi dengan mudah meskipun dalam jarak jauh.
Gadget juga dapat digunakan sebagai hiburan, produktivitas dan dalam gadget kita dat mengakses banyak informasi. manfaat gadget yang bervariasi dapat memberikan dampak negatif apabila penggunaannya dilakukan secara berlebihan. Pengunaan gadget sendiri memiliki batasan untuk anak-anak, WHO menjelaskan bahwa ada batasann screen time atau durasi untuk melihat layar digital (gadget, televisi, dan lain sebagainya) untuk anak dibawah 5 tahun.
Namun seiring berkembangnya zaman, peran gadget membuat proses komunikasi individu dengan lingkungan sosial berkurang sehingga membuat manusia menjadi makhluk individualis. Dari banyaknya fitur di gadget, anak-anak dapat mengakses banyak hal yang tidak sesuai dengan usia anak-anak tersebut, sehingga dapat mengganggu perkembangannya.
Gadget membuat anak-anak tertarik karena gadget menyediakan beragam video, game, musik dan situs web lainnya. Dampak dari penggunaan gadget sendiri sangat beragam, ada dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari penggunaan gadget sendiri yaitu dapat mengasah kemampuan kognitif anak, sarana hiburan dan edukasi untuk anak.
Tetapi hal tersebut juga dapat memacu adanya dampak negatif. Dampak negatif dari penggunaan gadget yaitu perkembangan bahasa anak yang terhambat, gangguan penglihatan, dan karakter anak yang berubah menjadi agresif. Peran orang tua sangatlah penting untuk mengontrol anak dalam bermain gadget. Pada kesempatan ini orang tua dapat memberikan berbagai metode pola asuh yang berbeda kepada anak
Menurut American Academy for Pediatric, AAP menjelaskan bahwa anak-anak berusia 18-24 bulan tidak memiliki waktu layar sama sekali, kecuali untuk video chatting, dan mengatakan apabila anak-anak usia 2-5 tahun harus mendapatkan satu jam atau kurang dari waktu layar per hari. Orang tua adalah orang terdekat anak yang memiliki banyak waktu dengan anak-anaknya, maka dari itu sudah tugas orang tua untuk mengontrol dan mengawasi penggunaan gadget anak-anak.
Pada kegiatan pelatihan ini kami selaku mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Fakultas Psikologi merasa bangga telah dipercaya untuk memberikan materi mengenai “Aktivitas Positif untuk Melindungi Anak dari Gadget”. Pada umumnya peran orang tua sangatlah penting bagi perkembangan motorik anak, anak yang diberikan stimulasi akan mendukung perkembangan motoriknya.
Beberapa orang tua banyak menggunakan gadget untuk diberikan tontonan yang menarik ketika anaknya menangis tetapi hal tersebut adalah peluang anak untuk menjadi kecanduan gadget. selain itu, sering kali orang tua memberikan anak gadget dikarenakan tidak ingin aktivitasnya terganggu.
Alat Permainan Edukatif (APE) yang berjudul “Fruit Sort Cap” berfungsi untuk mengasah kognitif anak. APE ini terbuat dari bahan yang mudah didapatkan dirumah yaitu, kardus, tutup botol, sedotan, kertas kado, lem, bulpoin, dan gambar buah.
Tujuan dari APE ini yaitu untuk melatih motorik halus anak, dimana pada permainan ini disediakan gambar buah yang acak dan jumlahnya berbeda, tugas anak-anak yaitu memindahkan buah tersebut di nomor yang sesuai dan jenis buah yang sama. APE ini juga dapat digunakan untuk melatih anak dalam belajar berhitung.