Mohon tunggu...
oki alves
oki alves Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa unifersitas pamulang

saya hobi bermain musik dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Crazy Rich di Indonesia

27 Januari 2024   08:11 Diperbarui: 27 Januari 2024   08:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika ada yang bertanya apa untungnya menyewa barang-barang mewah tersebut jika hanya untuk konten di sosial media?  Jawabanya tentu saja untuk mencari popularitas dan mencari pendapatan yang jauh lebih besar. Dengan mereka membuat konten yang isinya memamerkan barang-barang mewah, mereka berharap kontenya akan ditonton jutaan orang sehingga bisa mendapatkan keuntungan dari google adsence dan sejenisnya.

  • Barang yang dipamerkan adalah barang pinjaman

Jika tadi kita membahas mengenai orang yang memamerkan barang mewah yang ternyata barang sewaan, ternyata ada juga orang yang memamerkan barang mewah yang merupakan barang pinjaman. Pinjaman bisa berasaal dari mana saja. Bisa dari keluarga saudara serta kerabat lainya.  

 

Berdasarkan 3 hal diatas apakah kalian masih yakin bahwa semua aksi pamer barang mewah di sosial media itu benar-benar barang pribadi?   Apakah orang-orang yang kalian anggap sebagai crazy rich di media sosial itu benar adanya?   Silahkan kalian jawab sendiri. 

Menurut penulis seseorang yang cerdas tidak akan pernah berteriak bahwa dia adalah orang yang cerdas.  Karena semakin dia berteriak semakin terlihatlah kebodohanya. Begitu juga dengan orang yang benar-benar kaya tidak akan berteriak bahwa dia adalah orang yang kaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun