Mohon tunggu...
agus maulana
agus maulana Mohon Tunggu... -

Agus Maulana, S1 Manajemen jurusan marketing STIE KAMPUS UNGU ASMI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sampai Kapan Indonesia Akan Berduka?

10 November 2010   09:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia tengah dirundung duka.  Tsunami, banjir bandang dan meletusnya gunung merapi seakan ingin saling melengkapi dan ingin memberitahu bahwa alam ini tengah murka, karena ulah kita juga , yaitu ulah manusia yang serakah. Keseimbangan bumi telah tercerabut oleh ketamakan , kesombongan, dan ketakpedulian bahwa bumi juga memerlukan keseimbangan agar tetap pada porosnya.

Air mata terus bercucuran dipelosok negeri ini, tanpa tahu lagi harus bagaimana, sementara harta benda sudah tak punya, harapan hampa, yang tersisa hanyalah kapasrahan  diri kepada Tuhan sang pencipta.

tetapi satu hal, jangan pernah menyalahkan siapapun juga, karena bencana adalah cobaan yang harus diterima dengan iklas dengan hati yang bersih tanpa terkecuali, karena dibalik bencana tuhan pasti punya rencana lain yang lebih baik dari hari ini. Percayalah Tuhan yang maha pengasih dan penyayang akan memberikan yang lebih baik lagi

Manusia harus selalu berinteraksi dengan alamnya, agar alam seimbang dan berdampak positif  bagi lingkungan, merusak alam dan habitatnya akan membuat alam murka, sehingga yang rugi adalah kita juga.

Air mata takbisa mengembalikan kehidupan yang hilang ditelan ombak, lumpur atau apapun juga. Air mata hanyalah sebagai pelampiasan dari ketakberdayaan kita  terhadap bencana itu sendiri yang datang tiba-tiba tanpa kita ketahui kapan akan datang dan berakhirnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun