Sorot dua bola matanya yang tajam dan ceria, serta ditunjang senyum riang, menghias dari raut seorang bocah. Mengenakan jaket berwarna putih serta latar belakang poster tim sepak bola asal Spanyol, Real Madrid, bocah laki-laki tersebut berfoto. Skuad Real Madrid 2013-204.
Kylian Mbappe, begitu nama bocah tersebut. Mbappe, salah satu sosok pesepakbola asal Perancis, yang gigih mengejar impiannya. Real Madrid, adalah tim super yang diimpikannya, agar kelak bisa bermain di tim itu.
Ya, tim langganan juara Piala Champion Eropa, resmi menjadi pelabuhannya. Selasa (16/7/2024), Real Madrid resmi memperkenalkannya di Santiago Bernabeu. Mbappe  bergabung ke Real Madrid setelah kontraknya di Paris Saint-Germain (PSG) berakhir. Tak tanggung, di klub impiannya, bomber Perancis itu meneken kontrak berdurasi lima tahun.
Sambutan riuh dari puluhan penggemar Real Madrid membahana. Suara riuhnya memenuhi tribun. Sambutan selamat datang penggemar menjadi salam hangat bocah keturunan imigran Kamerun dan Al Jazair tersebut.
SEKILAS MASA KECIL
"Mimpi yang menjadi kenyataan, sangat senang dan bangga bisa bergabung dengan klub impian saya Real Madrid," tulis Mbappe di X, dikutip dari iNews.id (4/6/2024).
Perasaan pemuda kelahiran 1998 ini begitu senang. Sebab, Mbappe tak sabar untuk bertemu penggemar Real Madrid.
Sebenarnya, Mbappe pernah hampir berlabuh di Real Madrid beberapa tahun lalu. Zinedin Zidane, salah satu legenda Perancis dan Real Madrid, menawarinya. Namun, sang ayah Wilfried, lebih memercayai klub lokal Perancis, Monaco, ketimbang Real Madrid.
Di usianya yang ketika itu masih 16 tahun 347 hari, Mbappe memegang rekor pemain termuda Monaco. Rekor itu mengalahkan pemain pendahulunya Thiery Henry yang memulai debut di Monaco usia 17 tahun 14 hari.
Mbappe berubah jadi sosok fenomenal begitu bermain bersama Monaco. Kualitasnya tak perlu diragukan. Mbappe berhasil membawa Perancis menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia.
"Bagiku tidak akan ada Thierry Henry yang lain. Namun melihat kualitas yang ada pada dirinya, tak sulit baginya untuk bisa melampaui Thierry Henry," ungkap mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, kala itu.
