Mohon tunggu...
Akrom Haz
Akrom Haz Mohon Tunggu... Penulis - Penunggu Waktu

Mencintai hidup dengan segala kenikmatannya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mbappe, Pesepakbola Pemburu Mimpi Masa Kecil Main di Real Madrid

18 Juli 2024   10:45 Diperbarui: 18 Juli 2024   10:54 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kylian Mbappe lahir dari pasangan Wilfried Mbappe dan Fayza Mbappe. Ayah Mbappe berasal dari Kamerun dan sang ibunda sendiri merupakan keturunan Aljazair. Ketika itu, gelombang imigran kerap kali masuk negara Perancis.

Menurut Britannica yang dikutip dari Kompas.com, arus besar imigran ke Perancis dimulai sekitar tahun 1830 dan agak stabil sejak 1850. Di Kompas.com, juga ditulis, pada awal abad ke-20, Perancis memiliki reputasi sebagai negara Eropa yang paling terbuka bagi imigran, termasuk pengungsi politik. Hal ini berubah pada akhir abad ke-20 yaitu ketika penentangan meningkat untuk melanjutkan imigrasi dari Afrika.

Antara 1850-1914, sekitar 4,3 juta orang asing memasuki Perancis, dan antara Perang Dunia I dan II hampir tiga juta--enam persen dari populasi--datang sebagai imigran. Hingga akhir Perang Dunia I, imigrasi bersifat bebas dan spontan. Sebagian besar imigran berasal dari negara tetangga seperti Italia, Spanyol, Belgia, dan Swiss, sehingga mereka dengan cepat berasimilasi bersama penduduk nasional. Kemudian, banyaknya pemuda yang tewas dan kehancuran dari Perang Dunia I mendorong Pemerintah Perancis menarik lebih banyak sumber daya tenaga kerja asing. Orang-orang Italia datang dalam jumlah terbesar (35 persen), diikuti Polandia (20 persen), Spanyol (15 persen), Belgia (10 persen), dan sejumlah kecil dari negara-negara Eropa tengah atau timur.

Kembali soal Mbappe. Wonderboy Perancis ini lahir 6 bulan setelah tim Perancis menjuarai Piala Dunia 1998. "Anakku Kylian memiliki gairah yang luar biasa terhadap sepakbola. Dia selalu bermain bola sepanjang hari. Dan dia bisa menonton 4 sampai 5 pertandingan sepakbola secara berturut-turut," tutur sang ayah.

Lahir di pinggiran Kota Paris yang keras, tak menyurutkan Mbappe mengejar mimpi menjadi pesepakbola hebat. Baginya, tak ada yang lebih penting dari sepakbola. Setiap hari, Mbappe belajar trik dasar dalam sepak bola hingga akhirnya bisa mengembangkan kemampuannya sendiri.

Bahkan, sejak kecil trofi-trofi bersama timnya dulu berhasil diraih Mbappe. Dukungan ayah sebagai pelatih sepak bola serta sang ibu yang juga mantan pemain bola tangan professional, memberikan kepercayaan diri Mbappe.

Mbappe punya dua saudara yaitu Jirs Kembo Ekoko, 10 tahun lebih tua darinya yang diadopsi oleh sang ayah serta saudara keduanya Ethan Mbappe yang tujuh tahun lebih muda darinya. Pada sebuah wawancara, Mbappe menjelaskan gaya selebrasinya usai mencetak gol dengan menyilangkan kedua tangan dan mengacungkan jempol itu terinspirasi dari adiknya Ethan yang melakukan hal yang sama saat mengalahkannya bermain playstation.

KARIR DI KLUB

lifeblogger
lifeblogger
Mbapp diketahui memulai karirnya di AS Bondy, dengan ayah menjadi pelatihnya. Kemudian, Mbappe melanjutkannya di akademi Clairefontaine dan lulus pada tahun 2011. Akademi ini merupakan salah satu yang terbaik di Perancis. Sejumlah nama besar, seperti Thierry Henry, William Gallas, Balise Matuidi, sampai Nicholas Anelka merupakan nama besar yang lulus dari akademi Clairenfontaine.


Dikutip dari Wikipedia, Mbappe membuat debut pertama bersama Monaco pada tanggal 2 Desember 2015 Ligue 1 di pertandingan imbang 1-1 melawan SM Caen, mengganti Fbio Coentro setelah 88 menit.

Pada 20 Februari 2016, Mbapp mencetak gol pertamanya untuk klub Monaco, gol di perpanjangan waktu di laga kandang Ligue 1 dengan kemenangan 3-1 atas Troyes; pada usia 17 tahun dan 62 hari, ia menjadi pemain termuda tim pertama yang mencetak gol di sejarah klub Monaco - sekali lagi menggusur rekor Henry.Pada tanggal 6 Maret 2016, Mbapp menandatangani kontrak profesional pertamanya selama tiga tahun sampai Juni 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun