Mohon tunggu...
Rino Wahyuria Abadi
Rino Wahyuria Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur, Copywriter, Speaker

Senggang menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sepak Bola dan Nasionalisme di Indonesia: Antara Euforia dan Tantangan

4 Desember 2024   09:59 Diperbarui: 4 Desember 2024   09:59 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sepak bola bukan hanya sebuah olahraga, tetapi juga sebuah medium yang mampu memupuk rasa kebersamaan, identitas, dan nasionalisme. Di Indonesia, olahraga ini telah lama menjadi salah satu instrumen penting dalam membangun semangat persatuan di tengah keragaman suku, budaya, dan agama. Namun, euforia yang sering kali menyelimuti sepak bola Indonesia juga diwarnai oleh tantangan yang perlu diatasi untuk membawa olahraga ini menjadi simbol kemajuan bangsa.

Indonesia adalah negara dengan basis pendukung sepak bola yang besar dan fanatik. Stadion-stadion yang penuh sesak saat tim nasional bertanding menunjukkan bagaimana sepak bola mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat. Ketika Timnas Indonesia bermain, tidak jarang kita melihat bendera merah putih berkibar, lagu kebangsaan dinyanyikan dengan penuh semangat, dan suasana stadion yang memancarkan rasa cinta tanah air.

Euforia ini juga tercermin dari gelombang dukungan yang diberikan oleh masyarakat kepada tim-tim lokal di kompetisi domestik, seperti Liga 1 Indonesia. Rivalitas antar klub seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung, atau Arema FC dan Persebaya Surabaya, selalu memunculkan antusiasme luar biasa. Di saat yang sama, kebanggaan terhadap klub lokal sering kali menjadi ekspresi identitas daerah yang kuat.

Dalam sejarahnya, sepak bola Indonesia telah menjadi alat pemersatu bangsa. Pada masa penjajahan, sepak bola digunakan sebagai cara untuk melawan dominasi kolonial, di mana klub-klub lokal menjadi tempat berkumpulnya pejuang nasionalis. Salah satu momen penting adalah ketika Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) didirikan pada tahun 1930 sebagai simbol perlawanan terhadap dominasi organisasi olahraga kolonial.

Kini, sepak bola tetap menjadi simbol nasionalisme modern. Ketika Timnas Indonesia meraih prestasi, baik di ajang regional seperti Piala AFF maupun internasional, masyarakat merasakan kebanggaan kolektif yang menguatkan rasa persatuan. Generasi muda melihat sepak bola sebagai mimpi yang bisa menyatukan mereka dengan bangsa dan memperkenalkan Indonesia di panggung dunia.

Meskipun memiliki potensi besar, sepak bola Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah. Masalah utama terletak pada tata kelola organisasi, infrastruktur, dan budaya suportif di kalangan pendukung. Beberapa tantangan sepak bola Indonesia menurut penulis :

  1. Tata Kelola dan Manajemen
    Persoalan korupsi, konflik kepentingan, dan kurangnya profesionalisme masih menjadi momok bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Reformasi dalam tubuh organisasi sepak bola seperti PSSI menjadi krusial untuk membangun kepercayaan publik.
  2. Kekerasan Suporter
    Rivalitas yang berlebihan di antara kelompok suporter sering kali berujung pada kekerasan. Insiden-insiden tragis, seperti tragedi Kanjuruhan pada 2022, mengingatkan kita bahwa sepak bola harusnya menjadi alat pemersatu, bukan pemecah.
  3. Kualitas Infrastruktur dan Pembinaan Usia Muda
    Banyak stadion di Indonesia masih belum memenuhi standar internasional. Selain itu, pembinaan pemain muda yang konsisten dan berkelanjutan sering kali terhambat oleh kurangnya dukungan finansial dan fasilitas yang memadai.
  4. Kompetisi dan Prestasi Internasional
    Meskipun ada kemajuan dalam waktu dekat sekarang seperti lolos kualifikasi piala dunia sampai round 3, prestasi tim nasional Indonesia di tingkat internasional masih tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya seperti Arab Saudi yang dapat kita kalahkan kemarin saat kualifikasi piala dunia ronde 3  atau Qatar, tim yang sangat kontroversial di wilayah asia. Ini menjadi tantangan besar dalam membangun kebanggaan nasional terhadap sepak bola sebagai olahraga paling popular, dicintai dan sebagai salah satu elemen pemersatu bangsa Indonesia.

Untuk memastikan sepak bola terus menjadi simbol nasionalisme yang positif, perlu ada sinergi antara berbagai pihak—pemerintah, PSSI, klub, suporter, dan masyarakat. Reformasi tata kelola, peningkatan kualitas kompetisi domestik, serta fokus pada pengembangan pemain muda adalah langkah-langkah strategis yang harus diambil.

Suporter memegang peranan penting. Membangun budaya dukungan yang positif dan sportif akan menciptakan atmosfer sepak bola yang sehat. Dengan demikian, sepak bola tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wadah untuk membangun karakter bangsa.

Sepak bola Indonesia adalah cerminan semangat nasionalisme yang penuh gairah. Di tengah tantangan yang ada, olahraga ini tetap menjadi alat pemersatu yang mampu melampaui perbedaan. Dengan komitmen bersama untuk memperbaiki segala aspek, sepak bola Indonesia dapat terus menjadi kebanggaan bangsa dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Rino Wahyuria Abadi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun