Sementara ku telusuri jejak-jejak gendhing purba,
rebab terdengar getir memilih nada miring,
menjelma bait-bait ngilu Radheya Karna putra kusir,
yang terlanjur menerima kutukan Parasurama,
yang telinganya panas mendengar ucapan Guru Drona,
yang dihina Drupadi pada sayembara di kerajaan Pancala.
Sunyi jantung ku masih berdetak,
sekarang memasuki irama seperempat,
tak ada suaraku pada megatruh yang mengalun itu,
hanya bunyi bonang yang ragu memainkan lagu ngilu.
Maka, tembangkanlah dhandanggula tlutur,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!