Mohon tunggu...
Oka Mega Suwandi
Oka Mega Suwandi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Tulisan hati

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"CERDIK" cegah Diabetes Melitus - Oka Mega Suwandi Stikes Nasional Surakarta

22 Januari 2025   17:26 Diperbarui: 22 Januari 2025   17:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://sl.bing.net/bcp67DBVjky

Diabetes menjadi masalah kesehatan global yang semakin mengkhawatirkan, tidak terkecuali di Indonesia. IDF Diabetes Atlas 2021 menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan kelima dunia dalam jumlah penderita diabetes. Pada 2023, menurut catatan Kemenkes, prevalensinya sebesar 11,7 persen, dan terus meningkat. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring waktu dengan perubahan gaya hidup yang ada di masyarakat.

Apa itu Diabetes Melitus ?

Diabetes melitus adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah secara terus-menerus. Diabetes Melitus secara umum dibagi menjadi dua, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun terhadap protein sel pulau pankreas, sedangkan diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh gabungan variabel genetik yang berhubungan dengan masalah dalam sekresi insulin, insulin resistensi dan faktor lingkungan seperti obesitas, kelebihan atau kekurangan makan, olahraga, stres, dan penuaan.

Mengapa kasus Diabetes semakin tinggi di Indonesia?

1. Perubahan Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Perubahan gaya hidup Masyarakat yang sekarang lebih sering mengonsumsi makanan olahan, cepat saji, serta minuman manis yang tinggi gula dan kalori. Selain pola makan, gaya hidup juga berperan besar. Kesibukan masyarakat di era sekarang ini membuat banyak orang yang menghabiskan waktu tanpa berolahraga cukup. Kurangnya aktivitas fisik adalah salah satu faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap berkembangnya penyakit tidak menular, termasuk diabetes.

2. Ketidaktahuan dan Kurangnya Edukasi Kesehatan

Kebanyakan masyarakat di daerah terpencil kurang menerima penyuluhan tentang pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif, mereka baru menyadari bahwa mereka menderita diabetes setelah penyakit ini berkembang cukup parah.

3. Faktor Genetik dan Keturunan

Faktor genetik juga menjadi penyebab diabetes tipe 2, memiliki keterkaitan erat dengan faktor keturunan. Jika seseorang memiliki orang tua atau kerabat dekat yang menderita diabetes, mereka berisiko lebih tinggi untuk mendapat kondisi serupa.

4. Keterbatasan Akses ke Perawatan Kesehatan

Di daerah-daerah terpencil banyak penderita diabetes yang kesulitan mendapatkan pemeriksaan rutin atau pengobatan yang diperlukan untuk mengelola kondisi mereka, jika kondisi diabetes sudah parah dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya.


Apa saja Faktor Resiko Diabetes Melitus ?

Terdapat dua pembagian faktor risiko yang dapat memicu kejadian diabetes melitus, antara lain

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

  • Kegemukan ( Berat badan lebih/ IMT > 23 kg/m2) dan lingkar perut (Pria > 90 cm dan Perempuan > 80 cm)
  • Kurang aktivitas fisik
  • Dislipidemia (Kolesterol HDL 35 mg/dl, Trigliserida 250 mg/dl
  • Riwayat penyakit jantung
  • Hipertensi / Tekanan darah tinggi
  • Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun