Sebenarnya saya nikmati tulisan kamu, Mad. Baru beberapa minggu saya menjelajah Kompasiana, tapi sedikit banyak jadi tahu siapa-siapa saja tokoh-tokohnya. Zulfikar Akbar, Otoko Mae, Gusti Bob, Tukang Kripik, Om Jay, dan sisanya yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu. Kehadiranmu di sinitak ubahnya seperti HB Yassin-nya Kompasiana.Kritik sana. Celetuk sini. Dan kamu tak khawatir kena pletok orang yang kamu pletak. Kenapa? Wong kamu Mad Mizan. Orang Edan!
Tulisanmu cukup bagus. Ini serius. Ungkapan saya ini sungguh tulus. Tapi kalau kamu mengaku-ngaku berwajah ganteng, bermuka mulus. Sorry, ya. Aku nggak percaya. Tuhan jarang sekali menganugerahkan ketampanan wajah dan kemampuan menulis sekaligus pada makhluknya. Timbangan Tuhan selalu Adil. Orang yang tulisannya enak dibaca, mukanya jarang enak untuk dilihat.Lihat saja Prie GS dan Emha. Tampangnya biasa saja.Wajah pasaran. Muka orang kebanyakan. Selain tulisannya, paling-paling yang khas cuma kumisnya.
Lagian, Mad. Kalau kamu ganteng pasti kamu tidak akan muncul di kompasiana ini. Tapi di layar kaca. Jadi artis sinetron. Muncul di telenovela. Membuai para remaja yang sedang mabok asmaradengan kemulusan muka. Menemani ibu-ibu arisan yang kurang kerjaan dengan rasa iba dan air mata buaya. Bukan dengan tulisan ataupun bacaan!
Salam Kompasiana!
Dari Okama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H