Mohon tunggu...
Okalaksana Sadikin
Okalaksana Sadikin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Islam Indonesia Sunda bersatu dalam diri semoga menjadi kebaikan semesta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BPJS Kesehatan di RSPAD Bagian Penyakit Dalam

24 Februari 2014   23:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan dua layanan sebelumnya, penyakit dalam relatif tidak bergeming pelayanannya.

Pada  hari Jum'at Jam 9.00  daftar (cihuy dapat no 36)  dan ditensi  maka jam 10.30 Berkas baru ditemukan (dan dokter baru datang nampaknya). Setelah menunggu  disambi makan pagi menuju siang, sholat Dhuha dan baca buku, akhirnya keburu jumatan. Jum'atan kelar langsung ke dokter  ternyata baru no 34. Akhirnya menunggu dan akhirnya konsultasi  dokter selama 5 menit saja. Dapat resep dan pengantar lab untuk bulan depan.

Yang berubah memang pelayanan Askesnya (sekarang BPJS Kesehatan) , yang dulu ngantri sekarang langsung  kagak pake ngantri karena sudah disebar ke setiap poliklinik. Mungkin hasilnya akan berbeda kalau saya datang jam 8 dan dapat no 19, mungkin sebelum jum'atan sudah selesai.

yang tidak berubah adalah manajemen arsip dan kedatangan dokter. Sebenernya perlu dikembangkan adalah arsip elektronis , sehingga  pasien tak perlu menunggu lama dan  update data arsip bisa dilakukan setelah pasien semua selesai diperiksa. Jam 14.00 pemeriksaan sudah selesai, dan saya tidak tahu apa yang dikerjakan pegawai RS tersebut. Yang saya tahu setiap pagi mereka terlihat sibuk menjawab pertanyaan pasien yang tidak sabar dan memberi nomer kepada setiap arsip (berasa era tahun 70-an) dan sering terlontar perkataan "itu bukan tugas saya bu..." kalau arsip belum datang juga. Kenyataannya arsip saya pernah tidak ketemu dan akhirnya diberikan kertas baru dan dokter tetep bisa menegakan diagnosanya berdasarkan keterangan kita. So Arsip itu juga ya gak penting-penting amat tapi kok ya menghambat.  Ya semoga ke depan makin banyak perbaikan pelayanan.

Tips saya dalam menunggu : gak usah gak sabaran, nikmati aja. Bawa kerjaan kalau memang diperlukan. Kalau tidak bisa kerja,  baca buku untuk ngisi waktu luang atau bahkan mengobrol dengan pasien lainnya. Pengalaman kemaren ada percakapan menarik seperti:

1. Pembahasan BPJS yang sekarang mulai tidak terlalu antri , namun seorang bapak mengingatkan ini akan kembali ngantri apabila semua penduduk Indonesia sudah masuk penjaminan BPJS Kesehatan.

2. ada kisah veteran yang dapat info tentang tunjangan veteran ketika bercakap-cakap  sewaktu menunggu seperti ini.

3. Ada kisah seorang  yang dibuat nangis oleh Try Sutrisno karena disebut bahwa dia Istri kedua. (Padahal maksudnya pak Try istri pertama tentara adalah senjata dan pekerjaannya).

Ada banyak hal yang menarik ketika kita mau bersosialisasi.

Namun tetap saja hal ini akan sulit kalau memang pasien sakit parah, untuk itu harusnya dikembangkan sistem relawan agar si pasien tidak menunggu lama (mungkin kali lain saya tuangkan ide tentang ini).

o iya ada info juga dari suster kalau sekarang hari Jum'at untuk gawat darurat, makanya doktenya cuma satu. Untuk penyakit kronis lain bisa Senin-Rabu atau Selasa -Kamis tergantung penyakitnya. Oke deh bu lain kali saya kan datang hari Selasa, dan saya kan beritakan ini pada Kompasianer lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun