Mohon tunggu...
Okah Barokah
Okah Barokah Mohon Tunggu... -

mahasiswa semester 6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepribadian Seorang Guru Menentukan Cara Belajar dan Keberhasilan Dalam Proses Pembelajaran Siswa

30 April 2014   00:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

KEPRIBADIAN SEORANG GURU MENENTUKAN CARA BELAJAR DAN KEBERHASILAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA

By okah_kha@yahoo.com

Proses belajar merupakan proses dimana seorang guru mentransfer ilmu yang dimiliki kepada siswa, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam proses belajar, seorang guru wajib memiliki 4 kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru profesional, tentunya kita sudah mengetahui 4 kompetensi tersebut. Salah satunya yaitu kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia serta menjadi teladan bagi peserta didik.

Berawal dari kepribadian seorang guru yang baik, maka perkembangan kepribadian siswa pasti akan menjadi lebih baik. Serta dari cara belajar dan bersikap, siswa bisa menempatkan diri dalam posisinya sebagai peserta didik. Sehubungan dengan hal itu, anggapan seorang guru matematika yang selalu ditakuti oleh siswa, seakan menjadi monster dari zaman dahulu sampai sekarang.Tentu hal tersebut berpengaruh terhadap mental siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran.

Fenomena seperti ini semestinya sudah hilang dalam era globalisasi yang semakin canggih. Karena hal ini berhubungan dengan kepribadian seorang guru yang mantap, berakhlak mulia dan berwibawa. Arti berwibawa dalam hal ini yaitu memiliki prilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan prilaku yang disegani. Namun kebanyakan seorang guru menjadi ditakuti, karena berwibawa dalam arti disegani dan sangat ditakuti.

Kemudian dalam proses pembelajaran, dengan melihat guru yang seperti itu, mental siswa akan lemah serta tidak adanya motivasi belajar. Siswa akan merasa ketakutan yang luar biasa dalam proses pembelajaran. Bahkan akan mengakibatkan malas belajar serta bolos sekolah karena diakibatkan takut dengan guru mata pelajaran tersebut.

Fenomena seperti ini masih banyak terjadi diberbagai sekolah. Hal tersebut menjadi perhatian kita umumnya selaku calon pendidik atau seorang guru, harus menjadi pribadi yang benar-benar mantap dalam bertindak sesuai dengan norma sosial. Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat. Kepribadian yang berwibawa dalam arti disegani tapi tidak ditakuti. Serta berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan dengan bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur dan ikhlas).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun