Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hardiknas, Laju Globalisasi dan Kurikulum Merdeka dalam Sistem Pendidikan Nasional

2 Mei 2024   02:00 Diperbarui: 2 Mei 2024   02:02 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) selalu memiliki makna yang baru setiap kali dirayakan. Hal ini disebabkan karena perkembangan global yang terus berjalan sesuai tuntutan zaman.

Laju perkembangan global tidak bisa dihentikan. Dunia terus bergerak maju dalam berbagai bidang termasuk pendidikan.

Dunia pendidikan pun terus berdenyut menurut irama zaman terutama digitialisasi di berbagai bidang kehidupan.

Hal ini menuntut reformasi dan adaptasi yang menguras energi dan tenaga.

Dunia pendidikan di Indonesia pun demikian. Insan-insan pendidik dan para pembuat kebijakan (pemerintah) masih terus mencari formula yang tepat agar pendidikan itu bukan menjadi suatu beban melainkan sesuatu yang dirasa menyenangkan, aman, bisa menjawab semua tantangan zaman.

Karena itu tidak heran, kurikulum pendidikan terus berganti hampir setiap saat. Dan yang terakhir sedang diterapkan adalah kurikukum merdeka belajar.

Hadirnya kurikulum merdeka belajar bertujuan untuk membuat sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman, serta menyenangkan bagi siswa untuk belajar.

Ekosistem pendidikan yang ramah anak sangat penting diperjuangkan sebab pendidikan dan sekolah adalah aspek fundamental dari perkembangan sebuah bangsa.

Tanpa menciptakan iklim pendidikan yang mantap dan kokoh, kita hanya akan menikmati kemajuan Iptek dari pinggir dunia.

Kita juga tidak akan memiliki kapasitas untuk masuk di dalam dan menjadi bagian atau terlibat di dalam kemajuan Iptek tersebut.

Sudah benar dasar yang diletakkan Ki Hajar Dewantara bagi pendidikan nasional. Melalui pendidikan kita bisa bangkit melawan penjajahan. Kita tidak lagi menjadi bangsa bodoh yang mau diadu domba dan bisa seenaknya dipecah belah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun